Produktif, Passion, dan Kerja Keras Kunci Kesuksesan

Singaraja, koranbuleleng.com| Menjadi pemuda yang produktif, memiliki passion, dan mau bekerja keras adalah kunci dalam meraih kesuksesan untuk generasi milenial.

Hal itu terungkap dalam kegiatan Talk Show serangkaian HUT Kota Singaraja ke-416 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Ilmu Komunikasi, Jurusan Dharma Duta, STAHN Mpu Kuturan Singaraja di Wantilan Sasana Budaya SIngaraja Sabtu, 8 Maret 2020. Talk Show Compreneurship tersebut bertajuk “Be Productive Milenial by Utilizing Digital Media”.

- Advertisement -

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata yang hadir sebagai pebicara dalam kegiatan itu menyebut jika pemuda di Buleleng harus bersiap menghadapi era disruption atau lompatan perubahan yang sangat cepat. Terlebih lagi, sekarang tenaga manusia sudah mulai digantikan dengan teknologi Artificial Intelegence (AI) yang dapat membunuh pekerjaan manusia.

“Sehingga untuk saat ini, pemuda haruslah memiliki arah yang jelas dan mulai menentukan kemana arah kita diusia 30 tahun untu menjadi berguna,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gus Surya ini mengaku memiliki konsep Yowana Asri untuk membangun kesuksesan. Dikatakan Yowana memiliki arti Pemuda, sedangkan ASRI disebut merupakan akronim dari Active, Smart, Responsible dan Independent. Dari konsep itu, Ia mengajak agar para pemuda harus memiliki interest (arah tujuan, red), agar menjadi pemuda yang produktif.

“Ketika ada kesadaran, maka keterwakilan pemuda akan semakin banyak. Era digital sangat bisa mengubah semua hal termasuk dekade 2020, dan Generasi milenial adalah masa depan. Maka dari itu mari bersinergi, tentukan interes (arah tujuan), Jadilah pemuda yang produktif dengan genggaman media,” pesannya.

- Advertisement -

Sementara itu pembicara lain yakni Wayan Supada meminta agar para generasi muda untuk memiliki passion. Sebab passion merupakan salah satu aspek penting saat kita mau terjun menjadi seorang entrepreneur di era milineal.

Selama ini menurut Supada, banyak orang yang tidak mengetahui passion dirinya, sehingga dalam melakukan sesuatu tidak menjalaninya secara konsisten. Padahal baginya, passion merupakan hal yang penting untuk menjadikan seseorang produktif.

“Jika menemukan passion, langkah selanjutnya adalah cari referensi dalam bentuk apapun untuk memperkuat dan mengarahkan passion. Proses belajar tidak dimulai dengan langsung berhasil, tapi melalui proses mencoba. Ketika memiliki pation dan berani mencoba pasti akan menemukan keberhasilan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan pembicara lainnya Kadek Puja Astawa. Content creator yang terkenal di youtube dengan video pendeknya ini menyebut jika selama ini, banyak generasi muda yang tidak bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Generasi muda masih terlalu berpikir untuk memulai, hanya karena takut salah satau takut merugi. Padahal, ketika belum memulai, seseorang tidak akan mengetahui apakah yang akan dilakukan akan berhasil atau tidak.

“Ketika ada peluang bagus enggan menganbilnya, liunan mekeneh, karena takut salah. Padahal ambil cepat mikir belakangan, begitulah ketika menjadi entrepreneur. Tidak hanya untung dalam perjalanan, pasti pernah stag, berjalanlah terus, pasti akan menemukan keberhasilan,” ucapnya.

Menurut Puja Astawa, salah satu kunci sukses adalah merubah pola piker, dan berani keluar dari zona nyaman.  Hal tersebut menjadi penting karena baginya, dengan keluar dari zona nyaman akan menemukan sesuatu yang baru dan bisa menjadi sebuah terobosan untuk mendongkrak kesuksesan.

“Menjadi sukses pasti targetnya menjadi orang kaya. Maka dari itu harus bekerja keras, kalau hanya diam tidak akan terwujud, harus melakukan sesuatu, harus ada perubahan. Berada di zona tidak nyaman, terkadang bisa menciptakan terobosan, apapun sutuasinya, kalian yang menentukan, bukan orang lain,” tegasnya.

Di sisi lain, Ketua Jurusan Dharma Duta, STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Made Sedana mengaku bangga atas terselenggaranya Talk Show Compreneurship saat  ini. Menurutnya, belajar tidak harus berada di dalam ruang kelas. Tetapi bisa dilakukan dimana saja, sebagai bentuk kemerdekaan belajar. Menurutnya, media sosial selalu memberikan ruang untuk belajar menjadi seorang entrepreneur. Artinya media tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan diri sebagai sarana komunikasi dan membangun jaringan bisnis.

“Kita tahu bersma dunia medsos itu bukan hanya untuk mencari teman. tetapi juga mencari penghasilan. bagaimana bisnis itu bisa dilakukan lewat media sosial,” singkatnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts