Buleleng Terima Bantuan BKK Untuk Penanganan COVID 19

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Provinsi Bali menggelontorkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemkab Buleleng untuk percepatan penanganan COVID 19. Dengan demikian, kini jumlah Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan COVID 19 di Buleleng berjumlah Rp67 Miliar.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng sekaligus Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng Gede Suyasa kepada wartawan melalui teleconference Minggu, 7 Juni 2020. Dijelaskan, saat ini Pemkab Buleleng masih memproses penerimaan BKK tersebut melalui Peraturan Kepala Daerah untuk Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Buleleng mendahului.

- Advertisement -

Menurut Suyasa, realisasi BKK yang masuk kedalam BTT ini akan tetap diprioritaskan untuk peningkatan kapasitas kesehatan, ekonomi dan ketahanan pangan, serta jaring pengaman sosial (JPS). Mantan Asisten 3 Setda Buleleng ini pun memprediksi jika realisasi BTT akan lebih banyak untuk program JPS.

Mengingat, untuk JPS ada sejumlah program yang akan dilaksanakan, mulai dari program Bantuan Sosial Tunai (BST), Pengadaan sembako, ataupun menyiapkan anggaran untuk proses karantina desa jika nantinya terjadi kasus transmisi local dengan jumlah penambahan yang massif. Terlebih lagi, pandemic COVID 19 ini belum bisa dipastikan akapan akan berakhir.

“Kita betul-betul berhitung dengan kemampuan Daerah yang terbatas. Sangat menghitung dengan cermat pada sisi realisasi BTT yang dimiliki,” ujarnya.

Disisi lain, terkait dengan penanganan COVID 19 di Kabupaten Buleleng, Tim Surveillance telah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan tiga pasien dari Kecamatan Seririt yang terkonfirmasi positif COVID 19. Hasilnya ditemukan ada 86 orang yang pernah melakukan kontak erat dengan PDP 87, PDP 88, dan PDP 90.

- Advertisement -

Suyasa mengatakan, terhadap orang yang berhasil ditelusuri itu, sebanyak 51 orang diantaranya sudah menjalani pemeriksaan dengan rapid test, dan hasilnya non reaktif. Sementara sisanya masih menunggu jadwal dari tim kesehatan.

“Sebagian besar sudah ditracing. tapi masih ada beberapa yang belum. Yang sudah dirapid seluruhnya non reaktif,” pungkasnya.

Sementara berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng, saat ini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 90 orang, PDP terkonfirmasi kumulatif 76 orang, PDP negatif/non Covid sebanyak 12 orang dan PDP terkonfirmasi sembuh secara kumulatif sebanyak 62 orang. Untuk PDP terkonfirmasi dalam perawatan sebanyak 14 orang dan PDP yang dirawat saat ini terdapat dua orang.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 104 orang, ODP yang masih dipantau saat ini tiga orang. Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.382 orang, serta OTG yang masih karantina mandiri 246 orang, dan terdapat dua orang OTG yang masih karantina di RS Giri Emas.

Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.527 orang dengan rincian 3.388 diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 139 orang. Terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 108 orang, TKI lainnya terdapat 15 orang, pulang dari luar negeri ada dua orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 14 orang. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts