Udi Sudiarsa Dikenal Sosok Prajurit Ulet dan Suka Membantu

Jenasah Kapten CNP Kadek Udi Sudiarsa disemayamkan dir umah duka di Desa Tukad SUmaga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng |FOTO : EDI TORO|

Singaraja, korabuleleng.com | Kepergian selamanya Kapten CPN Kadek Udi Suardiasa (33), dalam kecelakaan di area Kawasan Industri Kendal, Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal Jawa Tengah menyisakan duka mendalam untuk anggota keluarga di Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Jenasahnya tiba di rumah duka, Minggu 7 Juni 2020 sekitar pukul 17.30 wita.

- Advertisement -

Tangisan histeris anggota keluarga pecah, saat jenasah korban tiba di rumah duka. Selain disambut keluarga, kedatangan jenazah juga disambut Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf. Muhammad Windra Lisrianto bersama jajaran dan prajurit TNI AD.

Almarhum meninggalkan seorang istri Ni Wayan Arlisa, 31 dalam keadaan mengandung 3 bulan. Anak pertamanya, Ni putu Arsiva Naylakalyanikini baru berumur 7 tahun.

Komandan Kodim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, jenazah tiba di bandara Ngurah Rai sekitar pukul 15.00 dengan mengunakan pesawat khusus TNI AD.  

“ Almarhum diterbangkan dari Semarang langsung menuju ke Ngurah Rai, dan diterima langsung bapak Panglima  di Denpasar.” ujar Windra Lisrianto

- Advertisement -

Windra Lisrianto menambahkan jika pihak keluarga  akan mempersiapkan upacara pengabenan untuk Almarhum Kadek Udi Sudiarsa tanggal 10 Juni mendatang. 

“ Koordinasi dari pihak keluarga, akan diadakan upacara keagaaman hari rabu 10 Juni 2020,” terang Windra.

Tragedi  kecelakaan Helikopter TNI jenis MI-17 milik TNI Angkatan Darat mengakibatkan 4 korban tewas, salah satunya Kapten CNP Kadek Udi Suardiasa.  Almarhum  dikenal sebagai sosok prajurit yang disiplin dan ulet.  Sisi lainnya, korban juga dikenal sebagai orang yang suka memberikan bantuan bagi siapapun. 

“Dari yang saya lihat, anak ini sangat luar biasa. Sering membantu keluarga dan orang tuanya,” ujar Putu Aris, dari pihak keluarga.

Aris menjelaskan almarhum memang memiliki cita-cita sebagai Pilot sejak kecil.  “Dari dulu sudah bercita-cita jadi pilot sejak SMP, dan itu di dukung sama orangtuanya . Makanya kami sekeluargan merasa sangat kehilangan,” ungkap Aris

Sebelumnya, pihak keluarga mengaku tidak memiliki firasat sama sekali terkait kepergian selamanya dari korban.  

Selama ini, Udi selalu berkomunikasi dengan keluarganya.  Aris mengaku  pihak keluarga mendengar kabar buruk itu pada Sabtu  6 Juni 2020. Mereka sempat tidak percaya  bahwa korban meninggal dalam kecelakaan helikopter yang sebelumnya sudah tersiar melalui berbagai pemberitaan.

“Dari keluarga tidak sedikitpun ada firasat akan kehilangan dia, dengar kabar kemarin sore, namun kita sempat menunggu sampai jam 1 malam untuk mengetahui bahwa kabar Kadek Udi benar-benar sudah meninggal,” tambahnya

Aris menambahkan jika Udi terakhir pulang sekitar 4 tahun yang lalu. Dia bertugas sejak awal tamat dari bangku Akmil dan ditugaskan langsung di Semarang.   

“Terakhir bertemu 4 tahun lalu, tapi komunikasi sama keluarga sering dan kami merasa sangat kehilangan Udi . Tapi kita berusaha iklas karena ini sudah kehendak-Nya,” pungkasnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts