Hutan Lestari, Air Berlimpah Jadi Basis Pengembangan Desa Panji

Perbekel Desa Panji, Mangu Ariawan melakukan penanaman pohon di pinggiran daerah aliran sungai (DAS) Tiingtali, Desa Panji |FOTO : YOGA SARIADA|

Singaraja, koranbuleleng.com | Beberapa waktu lalu, sejumlah sahabat mengadakan reunion atau temu kangen anar sahabat di daerah aliran sungai tiyingtali di dalam kawasan hutan Desa Panji, Kecamatan Sukasada. Satu diantaranya, adalah Ketua BPD Desa Panji, Gede Ganesha.

- Advertisement -

Gede Ganesha sengaja mengajak beberapa sahabatnya menyusuri hutan dan sungai Tiingtali, dengan kondisi air yang masih jernih dan debit yang masih tinggi. Suasana masih alami.  Kicau burung masih terdengar banyak diantara derasnya bunyi kucuran aliran air sungai.

Di pusat sumber air Tiingtali ini, menjadi sumber air bersih bagi warga Desa Panji. Selain itu, DAS ini juga dimanfaatkan untuk pengairan subak. Lokasi sumber air Tiingtali, masih berada di wilayah perbukitan hutan desa. Lokasi hutan ini juga berbatasan dengan beberapa desa lain, diantaranya Desa Sambangan dan Desa Ambengan, serta Desa Panji Anom di Kecamatan Sukasada.

“Kekayaan air dan hutan ini menjadi potensi bagi desa kami. Dari sumber air Tiingtali di wilayah atas dijadikan sebagai sumber air bersih bagi warga desa. Kini air bersih dikelola langsung oleh BUMDes Bhuwana Utama, Desa Panji,” terang Ganesha.

Bahkan cerita Ganesha, BUMDes Bhuwana Utama melayani nasabahnya dengan basis online,termasuk soal pembayaran air bersih.

Kejernihan air DAS Tiingtali mengalir membelah hutan desa Panji yang masih alami menjadi daya tarik untuk tempat melepas kepenatan atau keletihan pekerjaan |FOTO : Putu Nova A.Putra|
- Advertisement -

Selain untuk kepentingan air bersih, Daerah Aliran Sungai Tiingtali dan hutan desa juga dirancang untuk wisata alam bagi Desa Panji.  

Made Sutrawan, salah satu yang sempat diajak menyusur trek hutan desa dan DAS Tiingtali oleh Gede Ganesha, mengagumi kekayaan alam yang dimiliki Desa Panji.

“Saya kira, ini harus dikelola dengan tetap mengedepankan kearifan lokal sehingga semua tetap asri seperti sedia kala. Kemurnian air, keasrian hutan harus tetap dijaga walaupun suatu saat ini menjadi obyek wisata alam untuk kontribusi bagi ekonomi desa,” ujar Sutrawan.

Untuk tetap menjaga keasrian alam hutan dan kemurnian air DAS Tiingtali, Pemerintah Desa Panji, melakukan penanaman pohon  pada bantaran-bantaran sungai yang ada di daerah hulu di Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Panji, Kamis 01 Oktober 2020. 

Penanaman dilakukan Bersama dengan Kelompok Masyarakat Jasa Lingkungan Bangsing Beringing dan Pokdarwis desa setempat, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng.     

Perbekel Desa Panji Mangku Ariawan mengatakan, penanaman pohon dilakukan di sekitar areal hutan desa dengan luas sekitar 129 hektar. Sebelumnya, Hutan ini sudah diserahkan hak pengelolaan kepada desa Panji oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2018.

Ariawan mengaku, selama ini pemanfaatan hutan desa sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa. Khususnya sumber air pedesaan. Mulai dari irigasi subak di tiga desa.

“Desa Panji, Sambangan dan Desa Panji Anom sumber airnya dari sini. Selain itu tempat ini dimanfaatkan sebagai lokasi pemandian,” ungkapnya

Ariawan mengakui akan lebih displin melakukan tta kelola hutan desa agar semua tetap lestari. Termasuk larangan untuk membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi polusi di sungai.

“Nah daerah hulu inilah yang kami tata pengelolaannya. Sekaligus membuat sebuah ekowisata baru memaksimal potensi air yang ada di tukad tiing tali untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat yang berada di daerah hutan desa,” ungkapnya.

Penataan hutan desa bagian hulu dengan melakukan kegiatan penanaman sebanyak 60 pohon dari berbagai jenis pohon. Seperti kamalia, kepundung dan pohon jenis lainnya yang mampu menyerap air hujan dan kala musim kemarau mampu menyimpan air.

Selain itu, pihaknya juga memberikan edukasi mengenai pengelolaan wisata berbasis lingkungan. Mulai soal sampah plastik dan  manajemen pengelolaan wisata hutan desa yang baik.

“Jadi kami inginkan masyarakat bukan sekedar mengambil manfaat dari hutan desa. Melainkan mereka sadar penghijauan dan membersihkan dari sampah plastik. Sehingga subak pertanian bebas dari sampah plastik.,” pungkasnya. 

Pewarta : Edy Nurdiantoro

Editor : Putu Nova A. Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts