Kunjungan wisatawan asing ke Desa Pemuteran dalam sebuah agenda Pemuteran Bay Festival tahun 2019. Kini ditengah Pandemi saat libur panjang akhir Oktober 2020, Pemuteran banyak mulai dikunjungi wisatawan domestik atau lokal |FOTO :arsip koranbuleleng.com|
Singaraja, koranbuleleng.com | Libur panjang akhir Oktober 2020 ini, melegakan bagi pebisnis pariwisata di kawasan wisata desa pemuteran, Kecamatan Gerokgak. Kunjungan wisaawan ke Pemuteran naik setelah mati suri ditengah Pandemi Covid-19.Â
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Segara Giri Desa Pemuteran, I Ketut Sutrawan menjelaskan kunjungan wisatawan yang datang ke Pemuteran masih didominasi wisatawan domestik atau wisatawan lokal.
“Musim libur panjang ini mengalami peningkatan kunjungan sekitar 20 persen dari yang dulunya sepi kunjungan,” ujarnya
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan bisa dilihat dari timgkat hunian hotel-hotel di sekitar destinasi wisata. Meski demikian, ia tak memiliki angka pasti jumlah kunjungan wisatawan ke Pemuteran selama musim libur panjang.
“Kalau kamar hotel berjumlah 25 kamar bisa terisi 5-6 kamar,” ungkapnya.
Sutrawan mengatakan, wisatawan domestik yang datang ke Desa Pemuteran berasal dari Kota Denpasar, dan kota-kota lainnya di Jawa seperti Jakarta hingga Surabaya. Serta tamu-tamu ekspartiat yang sudah lama menetap di Bali.
“Mereka yang berlibur ke Pemuteran rata-rata liburan keluarga. Bukan pribadi,” lanjut dia.
Adanya peningkatan kunjungan wisatawan di tengah pandemi Covid-19 sedikit tidaknya memberikan pendapatan bagi pelaku pariwisata.
“Bersyukur kami bisa memperkerjakan karyawan meski dengan gaji mereka dihitung perhari. Selain itu adanya kunjungan wisata dapat menutupi biaya opersional hotel seperti pembayaran listrik,” katanya
Guna menarik wisatawan yang datang, para penyedia jasa akomodasi menawarkan sejumlah promo kepada wisatawan agar mereka betah berlibur lama-lama di Pemuteran. Seperti memberikan diskon harga kamar hingga 50 persen.
Sutrawan menambahkan, libur panjang akhir tahun 2020 akan segera tiba, pihaknya belum bisa memperkirakan apakah kunjungan wisatawan akan terus meningkat di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau itu kami belum bisa prediksi. Perilaku wisatawan kan bisa berubah mengikuti perubahan kebijakan pemerintah seiring wabah Covid-19 masih terjadi,” akunya.
Yang pasti, kata dia, pihak pengelola wisatawa dan pemilik usaha yang bergelut di pariwisata akan memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Penegakan disiplin protokol kesehatan itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung maupun pengelola objek wisata, hotel, restoran dan masyarakat di Buleleng pada umumnya,” pungkasnya.|ET|