Suasana kawasan wisata Lovina yang masih sepi. Hal ini berpengaruh terhadap pemasukan pajak hotel dan restauran di daerah |FOTO : Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com| Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng meningkatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng tahun 2021 mendatang menjadi Rp358 Miliar.
Diawal pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) TAPD Buleleng memasang target PAD sebesar Rp295 Miliar. Kemudian Anggota DPRD Buleleng meminta eksekutif menaikkan PAD menjadi Rp355 Miliar.
Beberapa sektor pajak dan retribusi yang diharapkan bisa mendongkrak realisasi pajak itu seperti Pajak Hotel yang naik Rp5,1 Miliar, pajak restoran naik sebesar Rp4 Miliar, dan beberapa sektor lainnya termasuk pajak perizinan tertentu yang ditarget naik sebesar Rp2,6 miliar.
Dengan melihat paparan tersebut, Anggota Badan Anggaran DPRD Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi kembali mengingatkan agar Eksekutif tidak over optimis. “Harapan kami jangan seperti diperubahan dulu. Hanya karena memenuhi keinginan anggota, naikan PAD, tahu-tahu pajak penerangan jalan yang dinaikan. Ujung-ujungnya tidak terpenuhi,” ujarnya.
Walaupun demikian, Wandira juga tetap meyakini jika target PAD yang dipasang tahun 2021 mendatang bisa tercapai, walaupun kondisi perekonomian di tahun depan belum sepenuhnya pulih. “Tapi, sepanjang semua mau kerja keras. Termasuk berusaha mengejar piutang yang selama ini menumpuk, kami optimistis target itu bisa dicapai. Memang harus ada upaya keras melakukan pemungutan pajak,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TAPD Buleleng Gede Suyasa menjelaskan, jika mengacu pada target PAD pada APBD Induk tahun 2020, nilainya justru jauh lebih kecil. Dimana target PAD pada Anggaran Induk tahun 2020 dipasang Rp440 Miliar.
Walaupun demikian, target yang dipasang oleh tim anggaran sudah dibahas secara detail. Ia menegaskan target yang dipasang sangat realistis. Sebab Pemerintah memproyeksikan ekonomi daerah sudah tumbuh ke arah positif pada tahun 2021 mendatang. Dimana pertumbuhan ekonomi ditarget 4 persen.
“Ini dihitung semua, dari sana kita berani meningkatkan Rp60 miliar. Buat kami masih rasional tapi harus kerja keras. Memang sangat prediktif dan fluktuatif situasinya kedepan. Kalau sudah stabil bisa jadi target terpenuhi,” kata Suyasa. |RM|