Gelombang Pasang dan Angin Kencang Hantam Pesisir Buleleng

Sebuah bangunan untuk gudang mesin perahu di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt hancur dihantam gelombang pasang |FOTO : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng. com | Angin kencang dan gelombang tinggi terjadi wilayah pesisir pantai Buleleng, Kamis 28 januari 2021. Akibatnya beberapa bangunan milik nelayan dan rumah warga terendam air laut.

- Advertisement -

Informasi yang berhasil dihimpun, ombak besar merusak sejumlah bangunan non permanen milik warga di kelurahan Kampung Bugis, Singaraja. Selain itu angin dan ombak besar juga merusak bangunan milik kelompok nelayan di pesisir pantai wilayah kecamatan Seririt, Buleleng.

Gelombang pasang yang terjadi pada Kamis malam juga sempat menggenangi pemukiman di Kampung Bugis, Buleleng. Air laut sempat naik dan merendam rumah warga setinggi mata kaki.

“Namun air sudah kembali surut Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 Wita,” ujar warga Kampung Bugis, Eko Budiono.

Eko Budiono menyampaikan, ombak setinggi sekitar 2 meter tersebut juga menghantam bangun warung non-permanen milik seorang warga yang lokasinya persis di bibir pantai. Namun material sisa-sisa bangunan yang hancur sudah dibersihkan dengan gotong royong pada Jumat pagi.

- Advertisement -

“Sampah yang terbawa arus ombak juga sudah kami bersihkan tadi,” katanya.

Eko Budiono menambahkan, sejatinya warga pesisir Kampung Bugis sudah mengantisipasi terjadinya gelombang pasang. Mereka memasang tanggul di sekitar pantai dan rumah agar air laut tidak masuk ke dalam pemukiman.

“Setiap tahun, biasanya menjelang imlek, sama seperti ini. Jadi tidak begitu kaget dan sudah diantisipasi,” tandas dia.

Di tempat lain, Nelayan Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Ngurah Anom  mengatakan, sebenarnya para nelayan di daerahnya sudah mengetahui akan terjadinya ombak pasang dan angin kencang pada bulan januari hingga bulan februari. Untuk itu para nelayan sudah menyiapkan diri untuk menaikan perahu mereka ke tempat lebih aman serta tidak pergi melaut sampai angin kembali normal

 “Memang kalau Sasih kaulu itu biasanya ombak besar, para nelayan biasanya sudah tidak mereka sudah tahu karena memang setiap tahun seperti ini, jadi para nelayan sudah sudah persiapan.” ujarnya.

Ngurah Anom mengaku jika kemarin malam sekitar pukul 21.00 angin sudah mulai kencang dan ombak sudah mulai membesar. 

“Kalau ombaknya paling sampai dua meter tingginya, Tapi kalau penyebab kerusakan bangunan ini paling terjadi malam hari,”  sambungnya

Pihaknya juga belum menghitung kerugian yang diakibatkan dari rusaknya bangunan milik kelompok nelayan di wilayah pantai Tangguwisia. Karena hanya barang-barang yang terendam air sedikit, namun sudah dipindahkan.

“Bangunan di bangun kelompok nelayan. Bangunan kerugiannya belum tau,nanti kita koordinasikan sama kelompok bagaimana kelanjutan bangunan ini. “ pungkasnya

Nelayan lainya Putu Wida mengaku tidak ada kerusakan perahu milik nelayan. Hanya saja mesin perahu para nelayan ada yang rusak lantaran terendam air laut.

“Kalau mesin yang terendam air, paling biayanya sekitar Rp. 4 juta untuk perbaikan Kalau perahu masih aman karena sudah diantisipasi sebelumnya” singkatnya

Sementara itu, Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yuda, membenarkan jika angin kencang  dan ombak besar menerpa pantai wilayah desa Seririt, Buleleng pada 28 Januari 2021 malam.

Namun pihaknya baru mendapat laporan adanya kerusakan di dua desa, yakni desa Pengastulan dan desa Tangguwisia. Selain itu juga ada jalan di Desa Kalisada, Seririt mengalami rusak pada paving jalan di pinggir pantai dengan kerugian mencapai Rp 30 juta.

 “Satu bangunan di Tangguwisia rusak cukup parah. Mesin perahu nelayan ada 5 mesin rusak. Air laut sempat masuk ke dalam rumah para nelayan” ujarnya Agus Tri ketika memantau kerusakan bangunan nelayan di pantai desa Tangguwisia

Sementara untuk kerusakan perahu, sejauhnya ini pihaknya belum mendapat laporan, tapi banyak kayu gelondongan dan sampah-sampah mengotori wilayah pantai karena tergerus arus kencang.

“Para nelayan juga sudah membuat tanggul di sekitar pantai agar air laut tidak kembali masuk ke dalam rumah”pungkasnya.

Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Buleleng pun menghimbau masyarakat agar tetap waspada, karena angin kencang dan ombak pasang diprediksi akan terjadi sampai akhir bulan februari 2021.

“Memang setiap tahun akan terjadi gelombang besar. Tapi sebagian besar masyarakat sudah mengetahui. Karena pengalam mereka sebelumnya. Tapi tetap saya mohon mereka tetap lebih waspada,” terang Kepala BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts