Terdampak Cuaca Buruk, Harga Cabe Kembali Mahal

Pedagang Cabe di Pasar Anyar. Harga Cabe kembali mahal akibat gagal panen di tingkat petani terkenca dampak cuaca buruk |FOTO : Yoga Sariada|

Singaraja, koranbuleleng.com | Harga cabe rawit di pasar tradisional Kabupaten Buleleng tembus di harga Rp90 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabe disebabkan karena pasokan sedikit akibat gagal panen terkena dampak cuaca buruk.  

- Advertisement -

Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan, kenaikan harga cabe di pasaran  sudah terjadi sekitar seminggu lalu. Kenaikan disebabkan oleh pasokan yang terbatas, sedangkan permintaan di pasaran tinggi.   

Pasokan terbatas kebanyakan dipengaruhi dari aspek cuaca, karena biasanya pada musim hujan cabe di petani kebanyakan akan rontok. Selain itu, Pandemi COVID-19 juga berdampak untuk distribusi dari luar daerah.

“Dari pantauan kami di pasar harga ini sudah naik dari seminggu lalu sampai di harga Rp 90 ribu. Data itu kami himpun per 1 Maret 2021,” ujar Sudiarta  

Pihaknya menghimbau kepada pedagang agar tidak melakukan penimbunan cabe agar menjaga harga tetap stabil di pasaran. Sudiarta mengakui, saat ini agar cabe bisa dijangkau konsumen, pedagang cenderung menyiasati untuk mencampur cabe dengan kualitas yang lebih rendah.

- Advertisement -

“Kami juga tetap pantau agar tidak ada penimbunan cabe yang nantinya mengakibatkan menipisnya stok di pasaran,” lanjutnya.

Meskipun harga cabai melambung tinggi, menjelang hari raya Nyepi harga kebutuhan pokok lainnya masih dalam kategori harga normal. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts