Sekda Buleleng, Gede Suyasa |FOTO : Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com | Kegiatan Shalat Ied di lapangan di kabupaten Buleleng pada perayaan Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah 13 Mei 2021, dipastikan tidak akan dilaksanakan. Umat Islam di Buleleng diimbau untuk melaksanakan shalat di masjid terdekat dengan jumlah terbatas atau di rumah masing-masing.
Larangan tersebut karena saat ini Buleleng masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19, dimana sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor SE.07 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah. Dalam SE disebutkan wilayah yang masih zona orange dan merah, shalat ied di lapangan tidak diizinkan.
Hanya daerah dalam zona hijau dan zona kuning yang diberikan ijin untuk menggelar shalat di lapangan namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, dalam SE juga dijalankan jika kegiatan takbiran keliling ditiadakan. Takbiran hanya digunakan secara virtual dan bisa dilaksanakan secara terbatas di masjid, maksimal 10 persen dari kapasitas.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng Gede Suyasa, mengatakan pembatasan pelaksanaan perayaan hari raya sesuai surat edaran dari pusat. SE tersebut sudah diteruskan oleh bupati Buleleng untuk disebarluaskan ke setiap kecamatan di buleleng, termasuk pengurus masjid dan tokoh agama.
Untuk kegiatan halal bihalal serta buka bersama, masih diizinkan namun hanya untuk keluarga terdekat, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Surat edaran dari pusat sudah ada. Bukan larangan, tapi pembatasan. Masyarakat Diberikan halal bihalal, termasuk buka puasa namun untuk keluarga ini” ujarnya
Sementara untuk mengantisipasi adanya pelanggaran, Tim Yustisi akan melakukan pengawasan secara ketat agar tidak terjadi kerumunan di masyarakat yang berakibat pada menyebarnya virus COVID-19.
Pihaknya berharap seluruh umat, memahami kondisi pandemi yang masih berlangsung. Selain untuk menghindari klaster hari raya, juga sebagai antisipasi penularan COVID-19 varian baru.|ET|
