Komang Gita Mika Triyani | Foto : Luh Sinta Yani|
Singaraja, koranbuleleng.com | Puncak Detik-detik Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tinggal menghitung jam.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka kabupaten Buleleng sudah dalam persiapan akhir. Mereka segera menunaikan tugasnya, mengerek merah putih. Mereka telah bersiap sejak jauh-jauh hari, dari Mei 2021.
Walau berada dalam kondisi pandemi COVID-19, semangat kebangsaan tak boleh redam dari tubuh mereka. Merekalah siswa-siswi terbaik dipilih untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalan upacara Detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI, di kantor Bupati Buleleng.
Salah satu generasi yang membanggakan itu, Komang Gita Mika Triyani. Dia salah satu dari sembilan pasukan pengibar bendera pada tanggal 17 Agustus 2021 di Buleleng.
Gita, panggilan akrabnya, dipercaya membawa bendera merah putih pada tahun 2021. Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Singaraja ini juga berkesempatan untuk mengikuti seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi pada Bulan Mei lalu bersama ketiga rekan lainnya mewakili Kabupaten Buleleng.
Gadis kelahiran tanggal 17 Juni 2005 ini sangat senang bisa menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera. Awalnya, dia bersama salah satu temannya yang bernama Luh Dinda Prameswari ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat Kabupaten. Gita mengaku bahwa seleksi yang dilakukan sangat ketat, dan dia berhasil terpilih menjadi tim pengibar bendara. Gita mampu mengalahkan 30 peserta lainnya yang ikut seleksi. Bersama 10 peserta yang terpilih, Gita berlatih dengan sangat giat agar memberikan hasil yang terbaik.
Postur tubuhnya yang tegap dan tinggi menjadi salah satu faktor Gita bisa lolos. Selain itu, dia juga mahir dalam penguasaan baris-berbaris. “Pelatihannya sangat banyak, seperti peraturan baris-berbaris, pelatihan fisik, dan postur tubuh.” ujar Gita.
Gita mengungkapkan bahwa selama pelatihan, banyak suka dan duka yang dialaminya. Dia senang bisa dididik dan dilatih untuk menjadi Paskibraka, diberikan ilmu-ilmu baru dan mempunyai teman-teman yang baru juga. Tantangannya adalah latihan yang mengharuskannya sering berada di bawah terik matahari dan mengatur waktu.
Namun di usianya yang belum mencapai angka 17 tahun, Gita sudah sangat pandai dalam mengatur waktu. Dia mampu menyeimbangkan antara tugas-tugas akademiknya dengan latihan Paakibraka.
Putri ketiga dari pasangan Ketut Darmika dan Komang Kariani ini juga harus menjaga kesehatannya dengan ketat dari semenjak awal seleksi sampai hari pengibaran bendera. “Biasanya saya rutin olahraga dan makan makanan yang sehat, serta menghindari minum minuman dingin.” ungkap Gita ditemui usai gladi bersih persiapan upacara detik-detik Proklamasi, Senin 16 Agustus 2021.
Orang tuanya sangat bangga terhadap prestasi yang ditorehkannya. Orang tua Gita mendukung penuh setiap kegiatan yang diikutinya. Selain itu, dia juga menjadi kebanggaan SMA Negeei 1 Singaraja karena mampu menjadi bagian penting dari perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-76.(*)
Pewarta : Luh Sinta Yani
Editor. : I Putu Nova A. Putra