Singaraja, koranbuleleng.com | Pada masa pandemi COVID-19, para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) sebenarnya memerlukan perhatian penuh. Dari sisi kesehatan, ODHA berpotensi memiliki kekuatan imun yang rendah sehingga sangat rentan sekali terpapar virus COVID-19.
Aktivis sosial, Made Ricko Wibawa mengatakan penderita HIV/AIDS di tengah kondisi wabah seperti ini, mereka memang selalu diminta untuk menerapkan pola hidup sehat. Dan penerapan hidup sehat itu sebenarnya sudah dilakukan sebelum pandemi melanda. Karena secara umum, raga mereka juga harus tetap sehat agar kondisi tubuhnya tetap baik.
Ricko yang setiap hari mendampingi ODHA juga selalu mengingatkan di masa pandemi ini, Odha juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan makan-makanan bergizi.
Kekebalan tubuhnya yang lemah, menyebabkan mereka harus mengatur asupan makanan dan menghentikan kebiasaan buruk yang menganggu kesehatan. “Untuk memperkuat imun tubuh mereka, kami selalu sarankan untuk minum vitamin dan maan makanan bergizi.” ungkap Ricko.
Ricko juga menyampaikan mereka yang terkena HIV/AIDS bisa melakukan vaksinasi. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, utamanya mengenai kondisi imunnya saat itu.
Sejauh ini, pengidap HIV/AIDS di Buleleng tidak mendapatkan kendala jika ingin menjalani vaksinasi.
Namun sebelumnya, mereka disarankan untuk berkonsultasi kepada ahli medis jika ingin melakukan vaksinasi. “Di salah satu literatur saya dapat baca bahwa pengidap HIV/AIDS tidak dianjurkan untuk vaksinasi, namun jika kondisi tubuhnya bagus maka bisa ikut vaksin.” tutur Ricko.
Ricko menceritakan bahwa banyak warga dampingannya yang mengidap HIV/AIDS sudah melakukan vaksinasi. Mereka mendapatkan fasilitas vaksin yang sama seperti masyarakat lainnya dan tidak dikhususkan.
Orang dengan HIV/AIDS juga mengatakan setelah vaksin mereka tidak akan merasakan gejala sakit yang berat. Seperti masyarakat pada umumnya, selesai vaksin mereka hanya merasakan demam, nyeri biasa dan itu hanya terjadi selama satu hari. “Selama ini belum ditemukan kasus berat pada penyintas setelah melakukan vaksinasi.” kata Ricko.
Melansir dari beberapa referensi, ODHA bisa menjalani vaksinasi COVID-19 dengan syarat Cluster of Differentiatin 4atau sel darah putihnya diatas 200 serta hasil pemeriksaan viral load tidak terdeteksi.
Melansir dari HIVplusmag.com, selain dari CoronaVac (produksi Sinovac), uji coba klinis vaksin dari Pfizer dan Moderna telah dilakukan dengan melibatkan orang dengan HIV.
Uji coba Pfizer merangkul tak kurang dari 120 orang dengan HIV, sedangkan Moderna melibatkan 176 orang dengan HIV. Melalui uji coba ini, sejumlah temuan melegakan terungkap. Hanya ada satu orang HIV-positif yang masuk dalam kelompok plasebo, tidak ada kelompok vaksin yang menujukkan perkembangan gejala COVID-19 setelahnya, dan tidak ada masalah keamanan mengkhawatirkan yang dilaporkan dari para sukarelawan vaksin. |SY/NP|