Singaraja, koranbuleleng.com| Polres Buleleng melakukan pengamanan dan sterilisasi terhadap gereja yang akan menggelar ibadah Misa Natal 2021. Pengamanan tersebut dilakukan untuk memperlancar jalannya ibadah dan mencegah potensi masuknya barang berbahaya dari orang tidak bertanggung jawab.
Dari pantauan koranbuleleng.com di Gereja Paroki Santo Paulus Singaraja, sejumlah personel kepolisian diterjunkan untuk melakukan sterilisasi. Sejumlah personel Kepolisian dari Polres Buleleng itu membawa metal detector serta didampingi dua personel dengan membawa laras Panjang. Para personel tersebut langsung melakukan pengecekan di semua sudut gereja.
Kepala Satuan Sabhara Polres Buleleng AKP Made Mustiada mengatakan, kegiatan sterilisasi tersebut dilakukan di gereja-gereja yang menjadi pusat kegiatan umat yang menjalankan misa di wilayah kota Singaraja. “Sterilisasi kita lakukan pada objek atau tempat kegiatan persembahyangan, dimana kita lakukan pengecekan dari dalam dan dari luar serta pada tempat-tempat kegiatan umat Nasrani,”ujarnya.
Mustiada menyebut, dari hasil sterilisasi yang dilakukan di beberapa gereja yang ada di seputaran Kota Singaraja. Belum ditemukan hal-hal yang mencurigakan. Polisi masih terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terhadap hal yang tidak diinginkan pada saat pelaksanaan kebaktian.
“Karena nanti ada Misa malam dan kebaktian di sejumlah Gereja. Kami tetap melakukan pemantau dan pengawasan serta sterilisasi. Sehingga kegiatan atau tempat tersebut dinyatakan aman dari barang-barang berbahaya terutamanya bahan peledak,” kata dia.
Sementara, Pendeta Gereja paroki Santo Paulus Singaraja Romo Agustinus Belelau mengatakan, untuk perayaan natal di masa pandemi COVID-19 dilaksanakan dengan menerapkan protokol Kesehatan. Pihak Gereja juga sudah menyiapkan scan barcode peduli lindungi di pintu masuk gereja dan akan mengatur jarak tempat duduk umat yang melaksanakan kebaktian.
Selain itu, Romo Agustinus menyebut, di gereja Paroki Santo Paulus Singaraja, kebaktian Misa Natal dilakukan dengan dua bentuk yakni, umat bisa secara langsung hadir ke gereja serta secara daring melalui live streaming.
“Semua perayaan ditawarkan dalam dua bentuk tersebut yang akan dilaksanakan secara bergelombang,”ujarnya.
Romo Agustinus menambahkan, di gereja Paroki Santo Paulus Singaraja Ketika hari raya umat yang datang bisa mencapai dua ribu orang. Sementara pada hari biasa hanya mencapai seribu orang.|YS|