Singaraja, koranbuleleng.com | Pemerintah Desa Kayu Putih Melaka, Kecamatan Sukasada, Buleleng meminta agar Pemkab Buleleng bisa menangani kerusakan jalan di desa setempat. Kondisi jalan Kabupaten tersebut telah mengalami kerusakan sejak bertahun-tahun.
Kerusakan terjadi sepanjang 3 kilometer jalan rusak dengan skala berat. Kerusakan tersebut sangat membahayakan pengendara yang melintas.
Perbekel Desa Kayu Putih Melaka Gede Dermawan mengatakan saat ini jalan tersebut bukan saja menjadi akses warga setempat, namun juga menjadi jalur alternatif ke Denpasar dengan jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan melewati jalan nasional Singaraja – Bedugul.
Ruas jalan ini juga sering dilintasi wisatawan yang berlibur di Kayu Putih Melaka atau menginap di beberapa hotel di kawasan Lovina dan sekitarnya.
“Jalan yang rusak tidak lagi ada lapisan aspal. Hanya batu kali yang sempat dipadatkan untuk bahu jalan pun sudah banyak yang terlepas. Warga sangat kesulitan melintas dan membahayakan,” keluhnya.
Sejak jalan itu mengalami kerusakan, pemerintahan desa telah mengajukan usulan untuk perbaikan kepada pemerintah daerah. Hanya saja karena terkendala anggaran perbaikan belum bisa terealisasi. Pihaknya pun meminta agar usulan perbaikan jalan tersebut menjadi prioritas.
“Warga kami berswadaya dan ada juga donasi dari donatur di desa untuk menambal jalan yang belrubang, namun hasilnya tak maksimal karena biaya minim,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, sebelumnya pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan kerusakan jalan kabupaten di Desa Kayu Putih Melaka pada tahun 2022.
Namun karena dampak COVID-19, sehingga untuk sementara kerusakan jalan itu belum bisa dialokasikan. Pihaknya pun meminta masyarakat untuk lebih bersabar dengan kondisi yang ada. Dinas PUTR memasukan program perbaikan jalan tersebut tahun berikutnya.
“Jalan kabupaten yang kondisinya rusak juga terjadi di desa lain, sehingga skema penanganan yang dilakukan adalah melakukan program skala prioritas. Kita berharap bisa ditangani secepatntya” pungkasnya. |ET|