Bisnis Durian Yang Menggiurkan dari Samiada

Singaraja, koranbuleleng.com | Saat ini durian merupakan salah satu buah yang paling diminati oleh masyarakat. Hal itu membuat euforia petani menjadi banyak yang menanam durian.  Tahun ini juga merupakan musim durian, banyak petani durian memanen duriannya untuk dijajakan kepada masyarakat. Salah satunya yang terdapat di Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

I Nyoman Samiada merupakan salah satu petani sekaligus pemilik usaha durian yang bernama happy durian banjar itu. Ia mengaku telah 8 tahun mengg eluti pekerjaan sebagai petani dan pengusaha durian khususnya durian lokal dan durian montong.  

- Advertisement -

Biasanya kalau sedang musim durian dari awal sampai akhir, panen duriannya sangat tinggi.  Perminggunya kira-kira satu ton jadi sebulannya bisa mencapai 4 ton. Dalam satu tahun pohon durian bisa panen selama 2 periode. sementara itu kemampuan berbuahnya bisa seterusnya selama tidak terjangkit penyakit antisida dan fungisida.

Selain mengambil durian dari kebunnya sendiri, ia juga membeli dari warga sekitar dan bahkan sampai di luar desa untuk memenuhi kebutuhan pasar. Adapun duriannya berasal dari beberapa daerah diantaranya desa Ambengan, Busungbiu bahkan sampai diluar wilayah Kabupaten Buleleng yaitu di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli. Sementara itu kualitas durian bisa dibedakan melalui fisiknya serta tingkat umurnya.

“Kualitas durian bisa dibedakan dari kulitnya, biasanya durian yang sudah tua itu warna kulitnya agak kusam dan kadar air dalam buahnya sudah lebih sedikit dibanding yang masih muda, rasanya juga agak lebih hambar,” Jelasnya.

Kemudian untuk buah yang kualitasnya kurang bagus akan diolah kembali dan hanya diambil dagingnya saja. Olahan tersebut biasanya bisa dipakai menjadi bahan dasar makanan kekinian salah satunya yang lagi viral saat ini, seperti pancake durian.  

- Advertisement -

Sebagai petani, dia juga sudah paham seluk beluk pertanian durian. Apabila perawatannya bagus dan rutin dilakukan maka pohon durian biasanya sudah berbuah diumur 5 tahun. Akan tetapi jika perawatannya kurang bagus bisa 7 sampai 10 tahun baru berbuah.

“Perawatan pohon durian selesai panen, saya pupuk menggunakan pupuk mutiara di tanah dengan teknik pemupukan jarak daun, supaya keluar cabang baru hingga mulai berbunga setelah itu baru menggunakan pupuk organik perminggunya sesuai dengan dosis yang dianjurkan” Ungkapnya

Proses pengepakan buah durian |FOTO : Made Kusuma Wijaya|

Buah durian dipasarkan hingga di luar Bali yaitu di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Durian yang dikirimkan ke langganannya ada yang dijual langsung tanpa dikupas dan adapula yang dikupas kulitnya serta dipacking mengunggunakan wadah mika. Selain dijual keluar Bali ada juga beberapa warga yang datang membeli durian langsung di kediamannya. Untuk harganya sendiri durian montong dihargai Rp35.000  perkilgram sedangkan durian lokal dihargai berdasarkan ukuran dan berat

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Gede Subudi, SP menjelaskan bahwa penanaman durian yang bagus berada di daerah dengan ketinggian diatas 200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Namun ada batas ketinggiannya yaitu sampai 800 mdpl. Serta yang paling optimal di ketinggian 400 sampai 600 mdpl. Secara keseluruhan penanaman durian dipengaruhi oleh agroklimat. Agroklimat meliputi suhu/kelembapan, ketinggian, serta jenis tanah pastinya.

“Terkait dengan jenis tanahnya untuk pohon durian biasanya lebih suka tanah lempung berpasir, jadi tidak suka yang terlalu padat. Akan tetapi sebenarnya masih bisa dengan penambahan bahan organik, dan membuat lubang yang lebih besar, jadi ditanah manapun bisa sebenarnya asalkan bukan tanah cadas” Pungkasnya

Kemudian untuk curah hujan di Kabupaten Buleleng masih memungkinkan untuk penanaman pohon durian yang menjadikannya potensial. Sementara itu kedepannya dari pihak dinas pertanian khususnya bidang hortikultura mulai banyak mengadakan pembinaan dan penyuluhan di masing-masing kecamatan terkait budidaya pohon durian. Kemudian untuk budidaya yang baik dan benar di tahun 2022 mereka melaksanakan 2 sekolah lapang yang ada di dua desa berbeda yaitu di Desa Menyali dan Desa Pedawa. (*)

Pewarta   : Made Kusuma Wijaya

Editor       : I Putu Nova A.Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts