Garam Desa Les Dikemas Lebih Modern Sambut Pasar Internasional

Singaraja, koranbuleleng.com | Garam tradisonal dari Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng kini terus di kembangkan untuk menyasar pasar yang lebih luas. Salah satu caranya dengan cara membuat kemasan yang lebih modern.  Desa Les memiliki potensi pertanian garam laut tradisional yang berdaya jual tinggi.  

Perbekel Les Gede Adi Wistara mengatakan pemerintah desa memberikan dukungan meliputi pelatihan kepada masyarakat dan promosi produknya. Saat ini produksi garam tersebut sepenuhnya dilakukan dengan metode tradisional yang turun-temurun dilakukan oleh petani garam di pesisir Desa Les, seperti menggunakan penyaring tradisional yang terbuat dari batang bambu yang dianyam atau tinjung. Dengan masih menggunakan metode ini, pihaknya optimis produk garam tradisional Desa Les dapat berkembang pesat.

- Advertisement -

“Kami di Les menyiapkan garam ini sebagai komoditi yang nantinya bisa dipakai oleh seluruh dunia,” jelas Adi  

Untuk pengemasan dan pemasaran garam ini memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sari Lestari. Pengemasan garam tersebut dilakukan secara modern dengan branding khas Desa Les. Harga jual Rp8 ribu hingga Rp10 ribu dengan berat setengah kilogram.

Melalui dukungan yang diterima pihaknya baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, produk garam tradisional Desa Les diyakini bisa merambah pasar nasional dan internasional. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts