Kebakaran Lahan Tinggi di Wilayah Tandus

Singaraja, koranbuleleng.,com | Kasus kebakaran tertinggi di Buleleng sejak empat tahun terakhir terjadi di Kecamatan Kubutambahan. Pada 2019 lalu kasus kebakaran yang terjadi di Buleleng berada di bawah 100 kasus. Sementara 2020 meningkat jadi 250 kasus dan di tahun 2021 menurun menjadi  128 kasus. Dari kasus-kasus tersebut, sebagian besar terjadi pada lahan kering di wilayah Kecamatan Kubutambahan.

Kepala Bidang Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Buleleng, I Ketut Cantyana mengatakan kebakaran biasanya terjadi lantaran saat memasuki musim kemarau, petani di wilayah tersebut tidak langsung memotong tanamannya seusai panen.

- Advertisement -

“Jadi petani kalau sudah panen seperti jagung contohnya, tanamannya tidak langsung dibersihkan sehingga dipenuhi semak belukar.. fatalnya saat membakar kadang tidak diawasi, sehingga api merembet,” ujarnya

Selain di Kubutambahan, wilayah yang kerap terjadi kebakaran ialah Kecamatan Buleleng. Namun di Kecamatan Buleleng kebakaran lebih banyak terjadi pada bangunan akibat korsleting listrik, serta api dupa.

Pada Januari hingga Maret 2022 ini, laporan kebakaran tergolong minim karena masih musim hujan. Petugas  lebih sering melakukan kegiatan penyelamatan non kebakaran. Seperti mengevakuasi binatang liar mulai dari tawon, ular, anjing luar dan penanganan pohon tumbang.

Kedepan saat memasuki musim kemarau yang diperkirakan pada Juni dan Juli mendatang, dinas kebakaran akan lebih gencar memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk pencegahan potensi kebakaran.

- Advertisement -

“Sekarang sudah ada tiga orang petugas yang bermarkas di masing-masing kantor camat. Mereka tugasnya melakukan edukasi tentang potensi kebakaran ke masyarakat” pungkasnya.|ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts