Isu Harga BBM Akan Naik, Sopir Truk dan Angkot Pasrah

Singaraja, koranbuleleng.com|Pemerintah pusat berencana akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite. Hal itu, membuat sopir angkot di Buleleng merasa kecewa. Mereka merasa, jika kenaikan BBM itu terjadi mereka tidak akan bisa memenuhi biaya operasional dengan minimnya penumpang saat ini.

Seperti salah satu sopir angkot I Gede Putu Suryana mengatakan, saat ini penumpang angkot di Buleleng sudah sangat minim. Per harinya dia hanya mampu memperoleh penghasilan Rp35 ribu, dari mengangkut penumpang dengan rute Pasar Banyuasri – Terminal Panarukan. Hal itu pun dianggap rugi, dibanding perhari dia bisa menghabiskan Rp50 ribu untuk membeli BBM jenis Pertalite.

- Advertisement -

Kini, dengan rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi Solar dan Pertalite tersebut. Pria asal Kampung Baru, Singaraja ini mengaku pasrah jika kenaikan BBM itu benar terjadi. “Mau demo juga tetap naik. Jadi terima saja. Kalau punya uang ya beli kalau tidak punya uang ya tidak narik. Kerja tempat lain juga tidak bisa, karena umur sudah 50 tahun,” katanya ditemui Senin, 22 Agustus 2022.

Suryana mengaku, minimnya penumpang angkot di Buleleng sudah terjadi sejak 15 tahun silam. Selain itu, sopir angkot saat ini juga semakin berkurang. Yang dulunya sampai 500 unit angkot, kini hanya menyisakan 50 unit yang masih aktif.

“Sopir bemo semakin berkurang. Di tahun 2000 sampai 500 unit. Sekarang sisa 50 yang aktif. Selalu berkurang tiap tahun,” kata dia.

Sementara, salah satu sopir truk Eka mengatakan, saat ini terjadi kelangkaan BBM Solar. Kelangkaan itu, dialami sejak 2 minggu belakangan. Dengan kelangkaan itu, membuat operasional pengiriman cukup terganggu.

- Advertisement -

Eka menyebut, tidak mempermasalahkan jika terjadi kenaikan BBM. Ia mempermasalahkan jika BBM itu tetap murah, namun terjadi kelangkaan. “Tidak apa-apa yang penting pendapatan sesuai dan ongkos juga. BBM naik dan mahal asal ada dan pendapatan sesuai tidak masalah, daripada murah dan bingung nyarinya sama aja bohong dong,” kat dia.

Disisi lain, antrian truk terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Banyuasri. Antrian Panjang terlihat hingga ke depan Terminal Banyuasri.

Kepala Dinas Disdagperinkop UMK, Dewa Made Sudiarta mengaku belum menerima surat resmi dari pemerintah pusat terkait kenaikan rencana kenaikan BBM bersubsidi Solar dan Pertalite tersebut. “Belum ada surat resminya,” singkatnya.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts