Singaraja, koranbuleleng.com| Keluarga besar Puri Buleleng mendukung Polres Buleleng untuk menindak tegas terhadap kasus dua orang warga Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang melanggar saat Hari Nyepi. Kedua oknum tersebut, dianggap telah mencederai toleransi beragama di Buleleng.
Pernyataan sikap itu, disampaikan usai Keluarga Besar Puri Buleleng, melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan LSM Buleleng, di Wantilan Puri Buleleng, Kamis, 30 Maret 2023 pagi. Dalam pertemuan tersebut, membahas terkait kedua oknum yang diduga melanggar Hari Raya Nyepi.
Manggala Utama Trah Tunggal Ki Barak Panji Sakti, Anak Agung Wiranata Kusuma mengatakan, pihaknya selama ini hubungan toleransi antara umat sudah sangat terjalin baik di Buleleng. Hubungan yang baik ini tidak bisa dirusak oleh oknum tertentu dengan alasan apapun.
“Nyama Muslim di Buleleng bersatu dengan kita selama ini. Jadi jangan coba-coba mengganggu Buleleng dan jangan coba-coba merusak hubungan harmonis kami disini. Kami akan berada paling depan untuk itu dan orang-orang atau oknum seperti itu tidak pantas hidup di Bumi Panji Sakti,” ujar Wiranata.
Agung Wiranata menyebut, langkah hukum yang tegas harus dilakukan oleh Polres Buleleng agar memberikan rasa keadilan. “Oknumnya kita hukum. Melalui kesempatan ini kita akan berikan dukungan kepada Kapolres Buleleng untuk melakukan tindakan hukum secara tegas dan terukur,” kata dia.
Selain itu, pertemuan yang dilakukan bertepatan dengan HUT ke-419 Kota Singaraja itu. Juga dilakukan persembahyangan di Puri Gede Buleleng.
Sekedar informasi, dua warga Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, dilaporkan ke polisi setelah kerama desa adat setempat melakukan paruman. Dimana, dua warga tersebut diduga melanggar Hari Nyepi Caka 1945 pada Rabu, 22 Maret 2023, karena membawa motor dan memaksa membuka portal pintu masuk Tamana Nasional Bali Barat (TNBB). |YS|
