Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah pusat berencana akan mengembangkan budidaya rumput laut seluas 1 kilometer persegi di perairan laut Buleleng. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan sudah meninjau budidaya rumput laut di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat, 28 April 2023.
Luhut mengatakan, budidaya rumput laut ini punya potensi lebih. Selain, menciptakan lapangan pekerjaan, budidaya rumput laut juga bisa mengatasi karbon emisi untuk membersihkan laut, menumbuhkan terumbu karang hingga memperbanyak populasi ikan.
“Kita akan coba mungkin satu Kilometer square mungkin di Lombok, juga di sini (Buleleng) nanti tinggal mempercepat untuk pembuatan bibit yang bagus, dan model yang di daratnya,” ujar Luhut.
Rumput laut ini juga bisa diolah untuk dijadikan minyak dan plastik. Namun sejauh ini, untuk pengolahan belum banyak dan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Luhut menegaskan pemerintah akan membuat kibijakan. Dimana, bagi perusahaan yang menggunakan rumput laut sebagai bahan plastik.
“Kita nanti akan bikin aturan. Penggunaan ini kita akan kasi insentif. Yang menggunakan plastik, akan dikenakan tarif. Sekarang tim sedang bekerja dan minggu depan akan rapat di Jakarta. Presiden sudah memerintahkan untuk mendalami ini,” kata Luhut.
Sementara, Presiden Direktur PT Sea Six Energy Agus Satsrawiguna mengatakan, pengembangan budidaya rumput laut di Desa Patas sudah dilakukan sejak tahun 2020 dengan luasan 5 hektar.
Jenis rumput laut yang dikembangan merupakan rumput laut jenis spinosum dan cottoni. Dua jenis rumput laut itu, diolah menjadi bahan baku biostimulan. Namun, bahan baku tersebut masih di ekspor ke negara India dalam bentuk cairan.
“Semua dalam bentuk cairan dan padat. Ekspor sementara karena produk kita diolah di Indiakemudian dipasarkan,” ujar Agus.
Satsrawiguna menyebut, sebelumnya juga telah berencana untuk membuat pengolahan produk rumput laut di Desa Patas. Namun, karena terhalang pandemi Covid-19 penambahan pabrik tersebut pun urung dilakukan.
“Mungkin tahun depan atau dua hingga tiga tahun berikutnya karena pembangunan masih perlu waktu,” katanya.
Disisi lain, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana berambisi agar Gerokgak menjadi sumber penghasil rumput laut terbesar di Kabupaten Buleleng. Ini menjadi sebuah upaya untuk membentuk dan mempromosikan Kecamatan Gerokgak sebagai kecamatan rumput laut.
“Ini sesuai dengan instruksi dari Presiden RI saat mengumpulkan kepala daerah bahwa daerah harus melakukan terobosan dan inovasi. Serta memiliki jargon-jargon tematik sebagai unggulan daerah,” ucapnya.|YS|