Badai El Nino Mengancam Lahan Pertanian di Bali  

Singaraja, koranbuleleng.com | Badai el Nino mengancam lahan pertanian di Bali. Ancamannya kekeringan terhadap lahan pertanian hingga gagal panen karena kemarau ekstrim.  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi badai  El Nino akan berdampak pada intenistas curah hujan rendah di wilayah Indonesia.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Buleleng, I Gusti Ayu Maya Kurnia mengatakan, dampak terdekat dari kemarau terhadap pertanian adalah kekeringan lalu terhadap panen lahan pertanian. Meskipun sejauh ini pihaknya belum menerima laporan gagal panen dari kelompok tani.

- Advertisement -

“Kemungkinan gagal panen tentu ada, tetapi untuk mengantisipasi kondisi kekeringan, kami sudah menyampaikan kepada petani pada saat pembinaan, terkait beberapa hal yang dapat dilakukan,” ucap Maya.

Upaya antisipasi ini bisa dilakukan petani dengan pengaturan pola tanam. Caranya dengan mengunakan pola tanam yang sesuai dengan musim kering seperti palawija.  Selain itu, dapat juga melakukan hemat air dengan mengurangi tinggi genangan pada lahan sawah.

Kemudian, bisa mengunakan alternatif lain dengan menanam varietas padi yang berumur pendek seperti M70D, Towuti, Situbagendit. Atau menanam varietas padi genjah.

Maya menambahkan, tren gagal panen akibat kekeringan di Buleleng selama tiga tahun terakhir cendrung mengalami penurunan.

- Advertisement -

Tahun 2020 luas lahan yang terdampak kekeringan mencapai seluas 53,20 hektare, seluruhnya mengarah ke gagal panen dengan jumlah terbanyak terjadi di Kecamatan Sawan sebanyak 33 hektare. Pada tahun itu luas tanam padi di Kabupaten Buleleng sebanyak 20.109 hektare.

Pada tahun 2021 luas kekeringan total 113,49 hektare mengarah ke gagal panen terbanyak di Kecamatan Buleleng seluas 26,49 hektare dari 32,24 hektare. Luas tanam padi Tahun 2021 di Kabupaten Buleleng 19.220 hektare.

Tahun 2022 luas kekeringan total 28,20 hektare, yang mengarah ke gagal panen hanya 1 hektare di Subak Anyar Tegal, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng. Luas tanam padi tahun 2022 di Kabupaten Buleleng seluas 18.390 hektare.

“Untuk tahun ini belum ada laporan kekeringan yang mengarah ke gagal panen. Kami akan terus lakungan pendampingan,” pungkasnya.(*)

Pewarta : Edy Nurdiantoro

Editor : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts