Warga Tembok Akan Terima Redistribusi Tanah

Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 58 Kepala Keluarga (KK) di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, akan menerima redistribusi tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI pada tahun 2024.

Kepala Kantor BPN Kabupaten Buleleng Agus Apriawan mengatakan, 58 kk penerima redistribusi tanah tersebut, jumlahnya telah bertambah dari yang sebelumnya 53 kk yang diusulkan oleh desa. Penambahan itu, karena beberapa aset tanah terdapat saluran sehingga bidangnya harus dipisahkan. Dimana, total tanah yang diberikan totalnya kurang lebih hingga 60 hektar. 

- Advertisement -

“Itu usulan dari desa ternyata di lapangan berkembang. Setelah diukur saat pengumpulan data fisik, satu bidang tanah dipisahkan saluran. Kan tidak boleh dalam sertifikat itu didalamnya ada saluran atau jalan jadinya ada yang sampai 2 bidang atau lebih,” ujarnya ditemui Senin, 28 Agustus 2023.

Apriawan menyebut, tanah yang akan distribusikan tersebut berasal dari tanah objek landreform yang diberikan oleh Negara kepada petani penggarap yang tidak memiliki tanah dengan bukti SK. Namun, dalam perjalanannya tanah tersebut sempat diperkarakan oleh pemilik lahan sebelumnya.

“Tanah ini dulu sempat diperkarakan oleh pemilik sebelumnya, sudah dibagikan negara lalu mau diambil lagi. Kemudian diselesaikan secara hukum dan dimenangkan, itu yang kita tegaskan kepastian secara hukum,” jelasnya.

Selain puluhan kk di Desa Tembok, redistribusi tanah juga diberikan kepada tiga penerima di Desa Munduk kecamatan Sukasada, dan satu penerima di desa Musi kecamatan Gerokgak. 

- Advertisement -

Sementara itu, Sekda Buleleng Gede Suyasa mengatakan, setelah masyarakat menerima redistribusi tanah tersebut. Pihaknya akan menyiapkan program lanjutan, melalui instasi perangkat daerah. 

Suyasa menambahkan, nantinya masing-masing perangkat daerah akan diberikan tugas sesuai dengan anggarannya. Dimana, nantinya kk yang masuk kemiskinan ekstrim akan ditangani bedah rumah oleh Dinas Perkimta. Selain itu, kk penerima yang memiliki keahlian untuk kerajinan akan dibantu untuk pengembangan produknya.

“Kalau yang peternak sapi, jadi bantuannya bantuan sapi. Supaya mereka setelah diberikan aset jadi lebih sejahtera tidak hanya berorientasi setelah punya aset lalu dijual. Jadi bisa mengelola dan melahirkan produk yang berguna bagi kehidupan berikutnya. Jadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan,” ucapnya. (*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts