BPBD Suplai Air Bersih ke Lokasi Krisis Air

Singaraja, koranbuleleng.com | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng terus mendistribusikan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat di sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan dan mengalami kekurangan air bersih.

Sepanjang Agustus lalu, BPBD telah mendistribusikan air bersih di sembilan banjar yang tersebar di empat desa dan tiga kecamatan. Tiga banjar diantaranya mengalami kekurangan air bersih sejak memasuki musim kemarau tahun ini karena mayoritas sumber mata air mengering.

- Advertisement -

Tiga banjar yang di distribusi air oleh BPBD Buleleng setelah mengalami kekurangan air bersih akibat sumber mata air mengering, itu yakni di Banjar Dinas Kawanan, Desa/Kecamatan Sawan pada 10-11 Agustus, Banjar Dinas Keduran, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula pada 17 Agustus, dan Banjar Dinas/Desa Selat, Kecamatan Sukasada pada 28 Agustus.

“Air yang kami distribusikan bisa hingga 10.000 liter,” kata  Kepala Pelaksana BPBD Putu Ariadi Pribadi

Adapun penyaluran air bersih di Desa Madenan dilakukan di SMPN 5 Tejakula setelah tandon air sekolah kering karena berkurangnya debit air di sumur bor. Hal yang sama juga terjadi di SDN 3 Selat di Desa Selat, Kecamatan Sukasada.

“Pendistribusian air di kedua sekolah tersebut untuk mendukung kebutuhan air sekolah,” lanjut Ariadi

- Advertisement -

Sebelumnya, pada tanggal 1 hingga 4 Agustus lalu pihaknya juga mendistribusikan air di enam banjar di wilayah Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, yakni Banjar Dinas Tembok, Banjar Dinas Dapdap Tebel, Banjar Dinas Bulakan, Banjar Dinas Ngis, Banjar Dinas Yeh Bau, Banjar Dinas Sembung.

“Mesin pompa air di desa tersebut rusak dan mengakibatkan sedikitnya 1.000 KK kesulitan air bersih. Kami juga mensulapi hampir 10.000 liter air” imbh Ariadi

Sedangkan pada September ini, pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih di dua desa yakni di Desa Kaliasem dan Desa Sinabun, Kecamatan Sawan. Pihaknya pun memperkirakan, permintaan bantuan air bersih ini bakal terus berlanjut. Sebab BMKG memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus hingga September.(*)

Pewarta : Edy Nurdiantoro

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts