Perahu Nelayan Rusak Digulung Ombak

Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 7 perahu milik nelayan di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Karang Segara, yang ada di Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, rusak dan hilang disapu gelombang tinggi. Kerugian yang dialami kelompok nelayan itu pun, ditafsir hingga puluhan juta.

Dari pantauan koranbuleleng.com, terlihat tumpukan kayu berserakan di sepanjang pesisir Pantai Camplung. Salain tumpukan kayu, terlihat perahu-perahu melik nelayan setempat rusak berada di bibir pantai. Rusaknya perahu tersebut, bahkan hingga terbelah menjadi dua bagian. 

- Advertisement -

Salah satu anggota KUB Karang Segara, Komang Agus Artawan, 46 tahun, menuturkan tingginya gelombang air laut itu sudah mulai terjadi sejak Sabtu, 9 Maret 2024 malam sekitar pukul 19.00 Wita. Dimana saat itu, hujan deras disertai angin kencang menerjang Kabupaten Buleleng. Hingga Sabtu tengah malam, ombak disebut semakin tinggi hingga mencapai 3 meter. 

Artawan menyebut, saat itu atau lima anggota dari KUB yang berjaga untuk mencoba melakukan evakuasi terhadap barang-barang termasuk perahu-perahu milik nelayan. Namun, karena ombak dan situasi tengah malam sejumlah anggota tersebut tidak bisa melakukan evakuasi. Sebanyak 6 perahu rusak akibat disapu ombak. Selain itu, satu perahu disebut hilang terbawa ombak.

“Sekitar jam 7 malam ombak mulai besar, jam 00.00 Wita ombak makin besar lagi, tidak sempat menyelamatkan. Tinggi ombak 3 meter, sampai bangunan hancur semua. Perahu ditaruh diatas juga rusak, satu perahu terbawa arus ke dalam. Kemarin kami siaga lima orang tunggu ombak landai, tapi tidak bisa mengevakuasi,” ujar Artawan, Minggu, 10 Maret 2024.

Tingginya air laut hingga merusak dan menghanyutkan perahu nelayan ini pun, disebut baru pertama kali terjadi. Dimana, para nelayan mengalami kerugian hingga Rp10 juta untuk satu perahu. Dia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan, sehingga mereka bisa beraktivitas kembali. 

- Advertisement -

“Ini baru pertama kali terjadi, ini terbesar. Kerugian satu perahu sekitar 10 juta per perahu. Harapan bantuan dari pemerintah daerah biar kami diberikan kompensasi meringankan beban kami karena mata pencaharian kami hanya melaut,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, Gede Putra Aryana mengatakan, saat ini gelombang hampir merata di pesisir pantai Bali Utara. Pihaknya melalui para penyuluh kecamatan, masih melakukan pendataan terkait kerusakan yang terjadi akibat tingginya gelombang air laut. Nelayan pun dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas melaut untuk sementara waktu.

“Dengan Kondisi ini, kami berharap agar para nelayan yang ada untuk mengamankan barang-barang yang ada dan tidak melakukan aktivitas melaut dulu untuk sementara,” kata dia.(*)

Editor : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts