Unesco Akan Verifikasi Komunitas Siaga Tsunami Desa Pengastulan 

Singaraja, koranbuleleng.com|Tim verifikasi dari The United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (Unesco) melakukan penilaian terhadap komunitas tsunami ready di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng. Jika lolos, komunitas itu akan menjadi komunitas kedua di Bali yang diakui oleh Unesco. Unesco akan lakukan verifikasi lapangan rencana 25-26 April 2024. Tim dari Unesco, didampingi BMKG pusat dan BMKG Bali akan datang ke Desa Pengastulan untuk laksanakan verifikasi.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan verifikasi dari tim Unesco tersebut, rencananya akan dilakukan selama dua hari pada 25-26 April 2024. Dimana dalam verifikasi itu, tim Unesco akan datang langsung ke Desa Pengastulan, didampingi BMKG kantor pusat dan Bali. Verifikasi akan dilakukan, dengan melihat kesiapan masyarakat di desa setempat melaksanakan 12 indikator siaga tsunami.

- Advertisement -

“Saat ini kegiatan komunitas tsunami ini jadi perhatian oleh Unesco. Tim akan melihat bagaimana kesiapan relawan atau masyarakat dalam melaksanakan 12 indikator tsunami ready,” ujar Ariadi, Rabu 24 April 2024.

Komunitas masyarakat siaga tsunami di Desa Pengastulan telah dibentuk sejak tahun 2023 lalu. Komunitas itu disebut, telah melakukan sejumlah edukasi dan simulasi terkait bencana tsunami. Bahkan, komunitas tersebut saat ini telah diakui oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kata Ariadi, jika nantinya lolos dalam verifikasi. Komunitas masyarakat siaga tsunami di Desa Pengastulan, akan menjadi komunitas kedua di Bali yang diakui oleh Unesco. Dimana komunitas pertama yang diakui yakni, komunitas siaga tsunami di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

“Karena di Bali, baru ada dua. Yang pertama komunitas di Tanjung Benoa, itu sudah masuk Unesco, yang kedua di Buleleng. Dengan adanya ini (komunitas siaga tsunami) masyarakat memahami terkait potensi ancaman bencana, bisa melaksanakan evakuasi, maupun mengetahui jalur evakuasi. Masyarakat mengetahui kegiatan-kegiatan kedaruratan apabila terjadi gempa berpotensi tsunami,” ucapnya.(*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts