Singaraja | Penyakit Demam Berdarah kembali merenggut nyawa seorang bocah di Buleleng. Mohamad Ajil Oldial Khafi yang masih berumur 6 tahun meninggal setelah dinyatakan positif terjangkit demam berdarah. Dia sempat dirawat di RSAD Singaraja namun nyawanya tak bisa ditolong. Sampai kini, sudah tujuh orang korban yang meninggal akibat DB.
Menurut orang tua, Atok Setiawan anaknya telah mengalami shock syndrome sejak minggu dan akhirnya meninggal pada senin subuh kemarin. Selama masa perawatan, panas dingin tubuh terus naik turun dan trombosit juga terus mengalami penurunan hingga 32.
“Anak saya ini masuk RSAD Singaraja sejak jumat lalu dan trombositnya terus menurun tadi subuh meinggal. Selain anak saya, ada banyak warga diisni juga mengalami DB,” Ujarnya.
Sementara Ketua RT 1 Kampung Singaraja, Rasyid mengakui banyak warganya yang terjangkit Demam Berdarah. Beberapa waktu lalu, sempat dilakukan fogging oleh Dinas Kesehatan Buleleng, namun fogging tersebut tidak sampai ke pelosok-pelosok tempat tinggal warga.
“Fogging hanya dilakukan di dekat jalan raya besar, dekat pasar itu saja,” ujar Rasyid. Rsyid menyayangkan petugas dan DInas Kesehatan Buleleng yang kurang tanggap terhadap kondisi ini.
“Disini banyak yang kena namun dinas terkait saya rasa kurang tanggap setelah ada korban baru bergerak namun tidak ada upaya pencegahan,jangan sampai ada korban lagi di Buleleng ini karena DBD,” tegas Rasyid.
Di sisi lain, Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra menyatakan pemerintah telah berupaya untuk melkaukan pencegahan dengan berbagai sosialisasi. Masyarakat juga dihimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya. Cara cukup efektif untuk memangkas perkembangbiakan nyamuk Aedes Agypti ini adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan.
“kita sudah upayakan pencegahan namun ini juga tidak bisa kita saja tapi masyrakat juga ikut melakukan bersih bersih,kini ditemukan lagi menurut diskes prov bali telur nyamuk dbd ini sudah mengandung virus dengue ini sangat berbahaya,” ujar Sutjidra.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mencatat ada tujuh orang warga yang meninggal akibat Demam Berdarah, dan sebanyak 582 orang yang dirawat di rumah sakit. |PW|