Singaraja| Satu orang anggota Polres Buleleng diberhentikan dengan tidak hormat alias dipecat, lantaran terlibat kasus narkoba. Personil berininsal GB I B, Anggota Polres Buleleng yang berpangkat Brigadir dipecat dari kesatuan, setelah tertangap akibat kasus narkoba dan itu dinilai melanggar Kode Etik Profesi Polri. Anggota yang bertugas di bagian Sumda tersebut diberhentikan sejak 26 Februari 2016 lalu.
Prosesi pemecatan itu dilakukan dalam Upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang berlangsung Rabu (2/3) di Mapolres Buleleng. Upacara tersebut dipimpin langsung Kapolres Buleleng Harry Haryadi Badjuri.
Anggota Polres Buleleng yang dipecat tersebut dalam surat keputusan Kapolda Bali disebutkan, melanggar Pasal 11 huruf C Perkap no 14 tahun 2011 tentang kode etik profesi Polri, dan Pasa 12 ayat (1) huruf a PPRI no 1 Tahun 2013 tentang Pemberhentian Anggota Polri. Dalam keputusan itu juga disebutkan bahwa perlengkapan barang dinas yang berada pada yang bersangkutan agar diambil atau dikembalikan.
Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi Badjuri usai upacara tersebut menjelaskan, pemberhentian tidak dengan hormat ini dilakukan lantaran yang bersangkutan sudah beberapa kali terlibat kasus narkoba. Apalagi pihaknya sudah pernah melakukan pembinaan.
“Yang bersangkutan saat ini tengah ditahan di Mapolres Bangli dalam kasus narkoba. Ia dipecat karena sudah beberapa kali terlibat narkoba, dan kami juga sudah melakukan pembinaan. Namun karena ini sudah kesekian kalinya, makanya tidak bisa ditolerir lagi sehingga diputuskan untuk dilakukan pemecatan,” Jelasnya.
Kapolres Buleleng Harry Haryadi meminta agar hal ini dijadikan contoh oleh anggota lainnya, untuk tidak main main dan tidak terlibat dalam tindak pidana apapun sebagai anggota Polri.
“Ini harus dijadikan contoh oleh anggota lainnya agar tidak melakukan kesalahan, apalagi sampai terlibat dalam kasus tindak pidana,” Tegasnya. |RM|
