Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat menyampaikan gagasan untuk pembangunan Buleleng dihadapan Staf Khusus Kepresidenan AAGN Ari Dwipayana di Desa Pedawa |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST menyampaikan gagasan pembangunan bagi Buleleng kepada Kordinator Staf Khusus Presiden Jokowi, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana saat berkunjung ke Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Sabtu 13 September 2020.
Gagasan yang disampaikan Bupati lebih banyak tenrkait pelestarian lingkungan dan pengembangan wisata di Buleleng.
Terkait pelestarian lingkungan, Bupati yang akrab disapa PAS ini, memberikan ide agar di daerah hulu ditanami tanaman yang mampu memberikan resapan air. Fenomena yang ada di daerah hulu Kabupaten Buleleng, sekarang lebih banyak tanaman yang tidak mampu memberikan kontribusi terhadap resapan air. Bupati Buleleng meminta kepada Ari Dwipayana bisa dipertemukan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) secara langsung untuk pembangunan lingkungan di Kabupaten Buleleng.
“Kalau bisa, berikan saya waktu untuk mempresentasikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait restorasi lingkungan di Kabupaten Buleleng untuk bisa mengembalikan vegetasi dengan segala konsekuinasinya, seperti penyiapan air untuk tumbuhan yang akan ditanam,” Katanya.
Dibidang pariwisata, Bupati yang akrab dengan sebutan PAS ini sedang menggaungkan “Tourism is Different” atau wisata yang berbeda. Daerah wisata di Buleleng berbeda dengan Bali selatan.
Bupati yang dikenal murah senyum ini, lebih mengedepankan adat budaya khas Buleleng. Seperti Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa. Menurutnya rumah adat ini memiliki ciri khas yang tak bisa ditiru oleh tempat lain.
“Tourism is diferent. Pariwisata ini harus berbeda. Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa ini bisa menjadi destinasi kuno yang menarik perhatian wisatawan. Kedepan bisa dibuat cinderamata berupa miniatur rumah Bandung Rangki untuk menjadi oleh-oleh bagi wisatawan. Dan ini bisa dikembangkan sebagai kerajinan rumah tangga,” singkat Suradnyana.
Mendengar pemaparan dari Bupati Buleleng, Ari Dwipayana sepakat dengan gagasan dan saran tersebut. Ia mengatakan, pelestarian lingkungan sangatlah penting dilakukan. Pria yang akrab disapa Jung Ari menambahkan, letak geografi Kabupaten Buleleng yang nyegara gunung ini merupakan satu kesatuan yang harus diberikan perhatian khusus.
“Cara pandang kita harus lebih populisme artinya jangan dikontraskan ke alam dan manusia, tapi harus bisa hidup berdampingan dengan cara memanfaatkan alam secara tepat,” Jelasnya.
Dirinya mengaku akan menyampaikannya kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahkan akan disampaikan juga kepada Presiden Joko Widodo.
“Saya siap menyampaikan, tanggal 16 September ini Menteri LHK akan ke Bali, jadi mungkin bisa sekalian bertemu dengan pak Bupati untuk menyampaikan gagasan tersebut,” Ucapnya.
Disisi lain, Jung Ari mengaku bangga dengan keberadaan Rumah Adat Bandung Rangki. Pasalnya, bangunan rumah adat tersebut sangat ramah lingkungan dan memiliki arsitektur penuh makna filosofi.
Pihaknya berharap, asset budaya yang tak ternilai milik Desa Bali Aga untuk tetap dipertahankan, sehingga bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya dan untuk menjadi daya tarik wisatawan, karena memiliki keunikan tersendiri.
“Rumah Adat ini bahannya sebagian besar dari bambu. Sudah pasti ramah lingkungan. Rumahnya juga memiliki makna filosofis yang sangat dipercayai warga Pedawa. Ini luar biasa. Ini asset budaya yang harus dilestarikan, dan tentu tidak ditemukan di tempat lain. Ini akan menjadi daya Tarik bagi wisatawan,” pungkasnya.|R/NP|