Singaraja, koranbuleleng.com | Pembangunan revitalisasi Pasar Banyuasri tinggal menyisakan beberapa sudut saja. Awal Oktober ini pengerjaan sudah menyentuh angka 85 persen, sudah melebihi target.
Padahal sebelumnya anggaran pembangunan pasar yang dibangun pada akhir tahun 2019 sempat mengalami refokusing untuk penanganan COVID 19.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Buleleng Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, pembangunan fisik sudah melebihi target hingga 3 persen dari yang ditargetkan kepada pihak rekanan, PT Tunas Jaya Sanur.
“Jadi tinggal 15% saja sehingga target desember akhir pasar ini bisa selesai,”ujar Adiptha belum lama ini.
Pembangunan difokuskan pada penyelesaian ornamen, jalan di dalam pasar, penataan taman baik itu penanaman pohon dan pemasangan lift. Sedangkan untuk eskalatornya sudah terpasang.
Sementara dari sisi anggaran, Adiptha mengatakan agar terjadi keseimbangan antara progres fisik dengan keuangan, pihaknya sudah membayarkan Rp75 miliar dari total anggaran Rp 159 miliar. Sisanya sudah diamprahkan pada APBD Perubahan 2020 .
“Kita sudah mengamprah sisanya, namun masih menunggu koreksi dari Provinsi Bali,” ungkapnya.
Dari segi pengawasan, pihaknya menyampaikan sudah terus dilakukan dalam pembangunan Pasar Banyuasri. Ada tim teknis yang ikut mengawasi dan tim manajemen konstruksi di lapangan. Dari aspek hukum, tim Kejaksaan ikut juga mendampingi.
“Kita sama-sama mengawasi proyek ini. Astungkara selesai tepat waktu serta tidak ada permasalahan prinsip dalam proyek ini,” harapnya
Adipta berharap, pembangunan Pasar Banyuasri mampu mendorong perekonomian masyarakat Buleleng. Selain itu untuk pengujian terhadap kualitas bangunan sudah berjalan seperti tes genangan air, tes beton, tes tanah sudah, jadi semua terkoordinir serta diawasi. Pengujian tersebut wajib dilakukan.
“Fisik selesai bulan desember 2020, mudah mudahan bulan Januari atau Februari bisa diplaspas setelah itu pedagang bisa langsung berjualan,” tutupnya.|ET|
