Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama pengurus MUI Kabupaten Buleleng |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana berpesan kepada panitia pelaksanaan Musyawarah Daerah X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng mentaati protokol kesehatan untukmenghindari penyebaran virus COVID-19. Musda X MUI Kabupaten Buleleng ini rencananya digelar akhir pekan, di bulan Januari 2021.
“Saya mendukung terlaksananya kegiatan ini, dan akan hadir. Saya minta tolong agar prokesnya dijaga ketat, sehingga tidak ada kerumunan selama acara berlangsung,” pesan Agus Suradnyana saat menerima pengurus MUI Buleleng, di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Selasa 26 Januari 2021.
Agus menegaskan pesannya untuk taat terhadap protokol kesehatan juga berlaku bagi siapa saja yang menggelar pertemuan melibatkan sejumlah pihak, bukan saja kepada panitia Musda X MUI Buleleng. Karena saat ini, potensi penularan COVID-19 masih sangat tinggi.
Untuk itu, Pemerintah juga akan berlaku tegas terhadap para pelanggar prokes. Bahkan, tak tanggung-tanggung sanksi tegas berupa kurungan akan diberikan bagi para pelanggarnya terutama para pimpinan atau pengurus selaku penanggung jawab acara. “Jadi saya harap, jangan terlalu banyak pesertanya, sanksinya sudah jelas,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua MUI Buleleng Haji Abdurrahman Said menerangkan bahwa rencana awal Musda tersebut sejatinya direncakan 10 Januari 2021. Namun, dimundurkan ke 23 Januari 2021. Karena adanya pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Masyarakat di Kabupaten Buleleng akhirnya kembali ditunda.
Ustaz Abdurrahman bersama segenap jajaran pengurus MUI Buleleng berharap Musda tahun ini yang bertajuk “Meneguhkan Peran Majelis Ulama Indonesia, Dalam Membangun Buleleng Yang Harmonis, Toleran dan Rahmatan Lil Alamin” tersebut dapat terlaksana di akhir pekan ini dengan lancar dan prokes yang ketat.
“Kami berterima kasih karena telah diterima dengan baik oleh Bapak Bupati. Kami juga berterima kasih karena Bapak bersedia hadir di Musda MUI Buleleng,” ujar Ustadz Abdurrahman.
Guna mencegah adanya klaster baru, Musda tersebut sekiranya akan diadakan dengan jumlah peserta yang terbatas yakni maksimal sebanyak 50 orang termasuk dengan undangan dan para pengurus. Gedung yang akan digunakan pun berkapasitas 400 orang.
“Jadi, tidak boleh peserta selain yang diutus melalui undangan untuk masuk, begitu pula yang tidak menggunakan tanda pengenal juga dilarang untuk masuk,” jelas Ustaz Abdurrahman. |R/NP|