Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah perwakilan warga Desa Giri Emas, kecamatan Sawan meminta DPRD Buleleng bisa memperjuangkan pembangunan Sekolah Dasar di desa setempat karena selama ini belum memiliki sekolah dasar.
Permintaan warga Desa Giri Emas disampaikan langsung kepada Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna di gedung DPRD Buleleng, Senin 13 September 2021.
Desa yang dibentuk dari pemekaran Desa Sangsit ini, memiliki lahan yang masih kosong di sebelah barat Rumah Sakit Pratama Giri Emas seluas 1 hektar. Lahan tersebut rencana akan dibangun BBPOM. Sedangkan masyarakat memerlukan fasilitas yang lebih penting dari pada itu, yakni sekolah. Maka dari itu masyarakat merasa keberatan, dan meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali hal tersebut.
Wayan Sunarsa, perbekel Desa Giri Emas mengungkapkan bahwa selama ini anak-anak Desa Giri Emas bersekolah di Sangsit. Namun kondisi sekarang, Sekolah Dasar 5 Sangsit mengalami overload siswa, sehingga satu kelas mencapai 40 lebih siswa. Tentunya ini akan menghambat proses pembelajaran untuk anak-anak.
“Apalagi jika jumlah siswa di SD semakin banyak, tentunya yang akan diutamakan adalah siswa yang berasal dari Desa Sangsit” ungkap Sunarsa.
Keberadaan Sekolah Dasar ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak di Desa Giri Emas. Saat ini memang anak-anak masih bisa diterima di SD yang ada di Sangsit sampai melebihi kapasitas.
Ke depannya jika ada penegasan jalur zonasi sekolah, maka anak-anak di Desa Giri Emas tidak bisa bersekolah lagi di Sangsit. Dengan demikian masyarakat memohon kepada Bupati Buleleng untuk membangun Sekolah Dasar sekaligus membangun Taman Kanak-Kanak, mengingat pentingnya pendidikan bagi anak-anak.
Lahan yang dimiliki oleh Kabupaten ini sudah dibangun pasar, dan masyarakat meminta di sebelah barat juga akan dibangun kantor perbekel Desa Giri Emas, karena kantor perbekel yang saat ini ditempati statusnya masih milik desa adat, dan desa adat juga sangat memerlukan sekretariat.
“Lahan ini masih milik kabupaten yang dahulu luasnya 2 hektar. Perjanjiannya dengan Bupati dulu, 1 hektar dipakai untuk rumah sakit, dan 1 hektar digunakan untuk fasilitas desa.” ujar Sunarsa.
Pembangunan sekolah ini juga didukung oleh beberapa desa tetangga seperti Bungkulan dan Jagaraga, karena masyarakat yang ada di pinggiran sangat jauh masuk ke induk desanya.
Karena itulah mereka berharap Pemerintah mempertimbangkan keinginan warga Desa Giri Emas karena pendidikan merupakan program prioritas dari pemerintah pusat.
Sementara ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna menyatakan akan membicarakan aspirasi itu dengan komisi terkait dan Pemerintah Kabupaten Buleleng.| SY|