Singaraja | Tarik ulur pengumuman rekrutmen guru kontrak di Pemkab Buleleng membuat sejumlah masyarakat bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi di balik itu.
Pertanyaan masyarakat itu terjawab, Bupati Buleleng akhirnya bernniat untuk meluluskan seluruh pelamar guru kontrak yang menjalani seleksi beberapa bulan lalu. Padahal rencana awal, Pemkab Buleleng hanya akan merekrut 600 tenaga guru kontrak, dan mereka yang punya masa pengabdian yang dipertimbangkan untuk diangkat sebagai guru kontrak dengan gaji setiap bulan Rp.1 juta.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana akhir pekan lalu menyikapi tertundanya pengumuman guru kontrak di Kabupaten Buleleng.
Dijelaskan bahwa selama ini masih terdengar suara-suara sumbang adanya oknum bermain dalam pengangkatan guru kontrak. Disatu sisi pemerintah Kabupaten Buleleng masih membutuhkan guru untuk ditempatkan pada sejumlah pendidikan dasar.
Oleh karenanya eksekutif akan melakukan pembicaraan dengan DPRD Buleleng untuk memohon dukungan mengangkat seluruh pelamar guru kontrak yang telah menjalani seleksi.
âNe sing ade mainan. Sing adepe, (ini tidak ada permainan , tidak ada jual menjual-red) akhirnya saya berfikir begini ya. Ah saya mau ngomong sama DPRD supaya semua pelamar bisa saya angkat deh. Kan adil gitu, tidak ada kecurigaan maklar-maklaran dan clear semua,âungkapnya.
Sementara itu Kadis Pendidikan Gede Suyasa mengatakan keinginan bupati sangat tepat namun tidak seluruhnya bisa diluluskan karena ada persyaratan khusus bahwa tidak semua pelamar sebelumnya menjalani masa pengabdian.
“Mereka yang sama sekali tidak pernah mengabdi tidak bisa diangkat sebagai guru kontrak,”ungkapnya. Seperti diketahui jumlah pelamar guru kontrak di Kabupaten Buleleng sebanyak 1.303.orang. |NP|