Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah pelajar di Kabupaten Buleleng mengikuti literasi dan inklusi keuangan yang digelar Perusahaan Daerah (PD) BPR Bank Buleleng 45, Senin 15 Agustus 2022. Literasi dan inklusi keuangan dinilai penting untuk menumbuhkan kesadaran sedini mungkin pada generasi muda mengenai keuangan.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, literasi dan inklusi dengan menggunakan jasa keuangan ini diperlukan, terlebih menyasar generasi muda. Jasa keuangan termasuk perbankan didorong untuk memberikan literasi kepada generasi muda sedini mungkin mengenai keuangan mulai dari tabungan ataupun menabung di bank.
Sehingga masyarakat khususnya kalangan muda bisa mengakses untuk kebermanfaatan masa depan mereka
“Lebih cepat, lebih paham. Kemudian ada percaya, bisa mengakses, sehingga lembaga keuangan akan dijakakan alat akselerasi untuk mempercepat meraih kesejahteraan masyarakat,” ujar Agus Suradnyana.
Dirut PD BPR Bank Buleleng 45, I Nyoman Suarjaya menyebutkan, literasi inklusi keuangan dibutuhkan dalam rangka mendorong program percepatan akses keuangan daerah. Upaya ini bersinergi dengan Pemkab Buleleng, BPD Bali dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 114/2020 tentang strategi nasional keuangan inklusi.
“Termasuk juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 26/2019 mengenai Hari Indonesia Menabung. Diharapkan program ini dapat meningkatkan literasi keuangan,” imbuh Suarjaya.
Di sisi lain, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemda OJK Bali Nusra, I Nyoman Hermanto Darmawan mengatakan, kebijakan inklusi keuangan harus lebih digencarkan. Kendati pada tahun 2021 lalu, capaian simpanan pelajar di Indonesia sudah mencapai 46 juta orang atau sekitar 76 persen dari jumlah pelajar yang ada.
“Tahun ini kami canangkan kembali dengan harapan pencapaiannya lebih dari sebelumnya,_ katanya.
Literasi inklusi keuangan penting untuk disampaikan kepada generasi muda. Pemerintah ingin menanamkan kesadaran bagi generasi muda khususnya pelajar. Salah satunya dalam hal kedisiplinan untuk menabung dan lebih menghargai uang.
“Ketika para pelajar ini sudah disiplin menabung, dan ketika mereka akan menggunakan uang untuk investasi misalnya, tentunya mereka akan memikirkan risiko yang akan dihadapi,” pungkasnya. |ET|