Singaraja, koranbuleleng.com │ Dengan telanjang dada, sejumlah pemuda di Desa Adat Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada melakukan makan bersama. Desa adat Pumahan sedang melaksanakan tradisi Megibung, Sabtu 5 Nopember 2022. Warga desa adat sangat konsisten untuk mempertahankan tradisi warisan dari para leluhur. Tradisi megibung di desa adat ini sudah lama terjadi.
Warga desa adat atau Krama desa adat Pumahan menjalankan tradisi megibung ini bertepatan dengan pujawali di Pura Desa Adat yang jatuh tiap rahina saniscara kliwon landep dalam kalender Bali.
Sebelum melakukan tradisi, mereka terlebih dahulu melakukan gotong royong atau ngayah. Kegiatan ngayah berlangsung selama dua hari, sebelum puncak pujawali dilaksanakan.
Setelah ngayah warga menyiapkan makanan yang langsung dimasak di Pura desa adat pumahan. Kemudian mereka duduk berjajar bersila di Pura Desa Adat Pumahan. Krama duduk di sebelah anyaman daun kelapa.
Anyaman itu berfungsi sebagai alas makanan. Di atas anyaman itu terdapat menu yang sudah dimasak oleh warga. Saat menyantap makanan bersama-sama, mereka yang ikut wajib melepas baju dan menggunakan kamben sesuai adat tradisi Bali.
“Setelah ngayah, mereka tak boleh pulang. Mereka wajib ikut makan bersama” kata Klian Desa Adat Pumahan, Made Rida.
Bukan hanya warga dewasa saja yang mengikuti megibung. Anggota muda mudi atau sekaa teruna juga mendapat hak yang sama. Mereka juga sama-sama menikmati makanan.
“Megibung sudah menjadi tradisi di desa adat Pumahan. Intinya tradisi megibung ini supaya kita selalu mengedepankan kebersamaan” ucap Rida. │ET│