Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah warga Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng, Kamis 9 Februari 2023.
Mereka mendesak penyidik Kejari Buleleng untuk mengusut kasus dugaan korupsi dana bantuan keuangan khusus (BKK) subak tahun 2021/2022.
Kordinator warga, Gede Eka Rediastina mengatakan, kedatangan ke Kejaksaan terkait adanya kasus dugaan korupsi di desa.
Selain itu, Eka juga menyerahkan bukti berupa fotokopi kwitansi pembayaran kepada penyidik Kejari Buleleng yang diduga berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dana BKK subak tersebut.
“Harus segera ditangani apalagi kami sudah membawakan bukti,” ujarnya.
Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah beredarnya surat kaleng yang menyebutkan adanya dugaan korupsi dana BKK subak di Desa Sudaji.
Warga desa merasa resah dengan mencuatnya dugaan korupsi tersebut. Pihaknya pun mempertanyakan transparansi penggunaan dana BKK.
“Selain kasus dugaan korupsi dana subak, dari surat kaleng itu, ada dugaan penggelapan motor VIAR, bantuan ketahanan pangan. Namun saya hanya membawakan bukti kasus BKK subak, yang lainnya kami belum ketahui,” imbuh Eka.
Dana BKK subak yang mestinya disalurkan adalah Rp10 juta ke masing-masing subak. Namun yang disalurkan diduga tak sesuai dengan nominal seharusnya dan diduga dipotong.
Pihaknya berencana akan kembali mendatangi Kejari Buleleng jika aduan masyarakat tersebut tak segera ditindaklanjuti.
“Kalau tidak segera ditangani, kami akan kembali kesini dengan jumlah yang lebih banyak” tutupnya.
Sementara itu, Kasi Intel sekaligus Humas Kejari Buleleng, Ida Bagus Alit Ambara Pidada mengaku akan mempelajari aduan kasus dugaan korupsi dana BKK.
Sejauh ini, penyidik belum melakukan pengumpulan data dan bahan keterangan.
“Kami akan cek dulu untuk tindak lanjutnya. Kami masih mempelajari, kami belum paham terkait kasusnya ini, BKK tahun berapa dan apa permasalahannya. Masih akan kami pelajari dulu,” singkatnya. |ET|
