Kemarau Panjang, Air Danau Buyan Menyusut

Singaraja, koranbuleleng.com| Danau Buyan, yang berada di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, mengalami penyusutan air pada musim kemarau ini. Selain penyusutan air, danau yang ada di bagian selatan Kabupaten Buleleng ini, juga mengalami sedimentasi.  

Perbekel Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada I Wayan Komiarsa mengatakan, saat ini air danau mengalami penyusutan hingga kurang lebih 1,5 meter dari permukaan danau. Namun kondisi tersebut, menurutnya masih dalam batas normal. Hal ini, dilihat dari penyusutan yang terjadi pada musim kemarau pada tahun 2019-2021, yang menyebabkan air danau menyusut lebih dari itu.

- Advertisement -

“Kalau dibilang menyusut drastis sih tidak, masih ada beberapa lahan warga di Kawasan Selatan dan barat Danau masih terbenam. Jika dulu di tahun 2019 -2021 kita akui menyusutnya air sangat jauh,” ujar Komiarsa, Senin, 16 Oktober 2023.

Selain air yang menyusut, Danau Buyan juga mengalami pendangkalan. Hal ini, karena sedimentasi yang terjadi terus menerus setiap tahunnya. 

Menurut Komiarsa, sedimentasi terjadi karena danau yang berada di bawah perbukitan. Sehingga, pada musim hujan dan banjir endapan lumpur sisa-sisa banjir mengalir ke danau. Selain itu, di wilayah setempat juga banyak dilakukan alih fungsi lahan.

“Alih fungsi sejak tahun 1995 di wilayah Desa Pancasari cukup banyak. Warga sejak dulu juga beralih fungsi dari tanaman keras ke tanaman lunak, sehingga sedimentasi lumpur pertanian juga mengarah ke Danau,” katanya.

- Advertisement -

Untuk menangkal lumpur yang terus menerus masuk ke danau. Sejak tahun 2019 Balai Wilayah Sungai ( BWS ) Bali–Penida dan Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng membuat tanggul sepanjang 2 Kilometer untuk menahan sedimentasi di kawasan Danau. Di tanggul itu lumpur akan mengendap, sedangkan air akan dibuang ke danau.

“Pembangunan tanggul sudah dimulai pekerjaannya. Progres kurang lebih sudah sampai 30-40 persen yang fungsinya untuk menahan sedimentasi. Tanggul ini dibangun di batas lahan hak milik warga,” ucapnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) I Gede Melandrat mengatakan, sedimentasi yang terjadi membuat tanaman ganggang dan eceng gondok tumbuh banyak di Danau Buyan hingga Danau Tamblingan, di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada. Pihaknya mengaku, telah menyiagakan sebanyak 18 tenaga pembersihan untuk membersihkan ganggang dan eceng gondok yang tumbuh subur di kawasan danau tersebut.

“Para petugas ini bekerja hampir setiap hari untuk membersihkan eceng gondok dan ganggang yang ada. Ini merupakan hal biasa yang ditemukan setiap musim kemarau tiba,” ujarnya. 

Melandrat menambahkan, pemerintah saat ini juga sedang melakukan penataan di kawasan Danau Buyan. Penataan itu, dilakukan agar danau tetap lestari mengingat di kawasan tersebut merupakan kawasan wisata yang sering dipakai area berkemah dan wisata alam.

“Saat ini kita sedang menata, bagaimana danau buyan bersih dari sampah. Itu kan banyak masyarakat yang camping, kita juga sediakan TPA di kawasan itu,” kata dia.(*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts