Singaraja, koranbuleleng.com| Hujan deras mendinginkan cuaca Singaraja, tepat saat umat Tri Dharma membersihkan semua patung dewa-dewi di Klenteng Ling Gwan Kiong, Singaraja, Sabtu 3 Februari 2024. Pembersihan patung dewa dan dewi ini sebagai rangkaian awal perayaan Tahun Baru Imlek 2575
Hari ini pula, umat hindu merayakan hari suci Tumpek Pengarah, sebuah tradisi dan ritual yang diwarisi umat hindu di Bali untuk menyucikan kehidupan semesta, menyuburkan segala tanaman yang telah memberi kebaikan pada mahluk hidup.
Umat Tri Dharma telah berkumpul sejak waktu matahari terbit. MEreka telah memersiapkan peralatan dan air suci untuk membersihkan patung dewa-dewi.
Patung dewa yang utama, dewa Chen Fu Zhen Ren tak lepaspula dibersihkan beserta dua patihnya. Patung mulanya dibersihkan dengan kuas kecil untuk menghilangkan debu, selanjutnya dimandikan dengan air kembang dan air kelapa.
Selain patung, para pengurus klenteng juga membersihkan altar tempat patung dewa, serta peralatan lain yang ada di dalam klenteng. Beberapa menit sebelum membersihkan patung-patung tersebut, umat terlihat terlebih dahulu melaksanakan persembahyangan.
Ritual bersih-bersih patung dewa ini dilakukan satu minggu sebelum hari raya Imlek, atau setelah persembahyangan dewa naik, yang sudah dilaksanakan pada Sabtu tengah malam pukul 00.00 wita.
Humas Pengurus TITD Ling Gwan Kiong, Gunadi Yetial mengatakan persembahyangan dewa naik yang dilakukan pada tengah malam itu, digelar untuk mengantarkan dewa dapur ke surgawi. Dewa Dapur dipercaya akan melaporkan segala sesuatu yang terjadi di bumi selama satu tahun belakangan.
Pada hari dewa naik ini, umat juga melaksanakan persembahyangan di rumah masing-masing, dengan mempersembahkan jajanan yang manis-manis. “Ini diharapkan dewa dapur melaporkan yang baik-baik di atas. Persembahyangan di kelenteng hampir sama, berterimakasih telah diberikan perlindungan dalam satu tahun ini,” ujar Gunadi.
Gunadi menyebut, bersih-bersih tidak hanya dilakukan hanya untuk membersihkan tempat peribadatan. Hal itu, dimaknai juga dengan pembersihan diri jelang menyambut tahun baru Imlek. “Bersih-bersih ini juga dimaknai membersihkan diri sendiri, membersihkan pikiran lubuk hati. Pada tahun yang akan datang menyambut tahun Naga Kayu bisa lebih baik,” kata dia.
Dia berharap, pada tahun baru Imlek Tahun Naga Kayu ini, Pemilu bisa dilancarkan. Pemilu ini pun, diharapkan bisa menghasilkan pemimpin yang selalu mengayomi semua masyarakatnya. “Sesuai dengan ciri khas naga adalah gagah perkara melambangkan kepemimpinan. Kebetulan tahun Pemilu harapannya terpilih pemimpin yang mengayomi semua masyarakat,” ucapnya.
Pada hari raya Imlek nantinya akan diselenggarakan kesenian Barongsai dan juga pesta kembang api. Umat juga melakukan persembahyangan untuk menyambut tahun baru Imlek. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra