85 Jamaah Haji asal Buleleng Diberangkatkan ke Tanah Suci

Singaraja,koranbuleleng.com| Sebanyak 85 orang jemaah haji asal Kabupaten Buleleng berangkat menuju Tanah Suci untuk memulai rangkaian ibadah haji, Rabu, 29 Mei 2024 petang. Mereka diberangkatkan dengan menggunakan bus dari Masjid Agung Jami Singaraja menuju Kota Surabaya untuk bergabung dalam kloter 27.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, I Made Subawa mengatakan, keberangkatan ini merupakan bagian awal dari perjalanan puluhan jemaah menuju Tanah Suci. Sebelum diberangkatkan, mereka pun telah mengurus berbagai dokumen dan kesehatan.

- Advertisement -

“Kami berangkatkan 85 jemaah dan satu orang pendamping. Para jemaah ini berangkat semua. Kondisinya juga sehat dan usianya relatif lebih muda dari tahun-tahun kemarin,” ujarnya, usai melepas rombongan.

Selain di Masjid Agung Jami, ada juga jemaah lain yang menunggu di Buleleng barat. Mereka disebut telah sampai di embarkasi Surabaya pada Kamis, 30 Mei 2024 siang. Mereka akan beristirahat di sana selama satu hari di asrama haji, dan lanjut terbang menuju Jeddah, Arab Saudi pada Jumat, 31 Mei 2024 pukul 11.00 WIB.

Salah satu jamaah haji termuda dari Buleleng, Dimas Adi Sudarmon, asal Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, yang berusia 18 tahun. Dia juga menjadi jamaah termuda dari Bali. Dimas berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama dengan ibunya, Zaenab Zaenuddin, 61 tahun.

Dimas seharusnya tidak ikut dalam rombongan, awalnya yang akan berangkat bersama dengan ibunya itu adalah ayahnya. Mereka sudah mendaftarkan diri pada tahun 2013 lalu. Namun pada tahun 2021 lalu, ayahnya itu meninggal dunia. Ia akhirnya menggantikan ayahnya setelah mendapatkan informasi dan kepastian penggantian pada bulan Februari 2024 lalu.

- Advertisement -

Dia pun disebut sempat menolak, dan tawaran pengganti itu sempat diberikan kepada kakak perempuan Dimas. Tetapi akhirnya ia menerima dan mulai mempersiapkan dirinya untuk berangkat haji. “Sebelumnya tidak bisa diganti. Untung kemudian bisa diganti. Dimas mau. Anak laki-laki tenaganya kuat,” kata Zaenab, ibu Dimas.

Dimas mengaku mulai menghafalkan rute haji yang akan ia lalui bersama dengan rombongan lainnya. Hal ini karena banyaknya jemaah haji yang tersesat, membuatnya cukup khawatir. “Saya takut nyasar juga di sana (Tanah Suci). Untuk jaga-jaga, sudah saya beritahu ibu untuk tunggu Dimas. Tidak boleh keluar hotel kalau tidak saya temani. Selalu saya pegang ibu di sana,” kata dia.

Selain itu, ia juga menyiapkan mental, karena harus duduk di dalam pesawat selama 10 jam, dari dari Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur menuju King Abdulaziz International Airport di Jeddah, Arab Saudi. Apalagi ini merupakan pengalaman pertamanya naik pesawat, sampai ke luar negeri, bahkan beribadah haji.(*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts