Ketua Komite Tuding Kepsek dan Bendahara Sekolah Palsukan Tandatangan, Disdikpora Segera Lakukan Pemanggilan

Singaraja, koranbuleleng.com| Ketua Komite SD Negeri 4 Selat, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng Putu Ardika menuding kepala sekolah setempat memalsukan tandatangan dirinya dalamprses pengajuan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sejak tahun 2022 hingga 2024

Kepala sekolah SD Negeri 4 Desa Selat, KS serta Bendahara MW, dituding memalsukan tandatangan Putu Ardika untuk pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

- Advertisement -

Ardika mengatakan dirinya mengaku sebagai ketua komite sekolah tak pernah dilibatkan dalam penyusunan RKAS tersebut.

“Tanda tangan saya dipalsukan dalam pengajuan RAKS, dari tahun 2022-2024. Itu saya sangat keberatan semestinya saya ikut dalam rancangan anggaran itu,” kata Ardika, Senin 10 Juni 2024 di Mapolres Buleleng. Ardika juga mendatangi Polres Buleleng  untuk membuat pelaporan hukum terhadap kasus tersebut.

Ardika menyebut, dirinya merasa khawatir jika anggaran BOS disalahgunakan karena selama penyusunan RAKS tidak melibatkan komite sekolah. Penandatanganan dokumen RKAS itu, disebut berkaitan dengan pencairan dana BOS yang nilainya mencapai Rp 135 juta. 

“Dalam pencairan dana BOS, Ketua Komite semestinya ada tanda tangan. Kepala Sekolah dan Bendahara yang memalsukan, untuk apa saya tidak tau. Saya keberatan. Khawatirnya disalahgunakan anggaran itu. Karena Ketua Komite harus tau apa saja yang dibeli dari dana BOS,” kata Ardika.

- Advertisement -

Kata Ardika baru mengetahui tanda tangannya dipalsukan sekitar tiga bulan yang lalu, setelah meminta salinan RKAS. Dalam dokumen itu, tanda tangannya disebut jauh berbeda dari tanda tangan miliknya. 

“Saya lihat di RKAS itu kok sudah ada tanda tangan dari saya. Akhirnya Kasi Dana Bos menyatakan jika Kepala Sekolah dan Bendahara telah mengaku bersalah telah memalsukan tanda tangan saya,” ucapnya.

Total ada enam bubuh tanda tangan yang disebut dipalsukan sejak tahun 2022 lalu. Salinan RKAS yang terdapat tanda tangan palsu dirinya, turut dilampirkan Ardika dalam aduan ke Disdikpora.

Ardika berharap, Disdikpora Buleleng segera menindaklanjuti laporannya ini. “Sampai saat ini tidak ada itikad baik juga dari kedua oknum tersebut untuk bertemu maupun minta maaf kepada saya,” kata dia. 

Sementara Sekretaris Disdikpora Buleleng, Ida Bagus Surya Barata mengatakan, laporan Ardika baru diterima pihaknya Senin sore. Dinas pun disebut akan segera menindaklanjuti laporan tersebut, dengan memintai klarifikasi pelapor dan kedua terlapor. “Nanti akan kami konfirmasi dulu seperti apa kronologinya. Mengapa hal itu (pemalsuan) bisa terjadi. Akan kami klarifikasi,” ucapnya.(*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts