Singaraja, koranbuleleng.com| Puluhan pembalap Aquabike dari sejumlah wilayah di Indonesia, beradu kecepatan di ajang kejuaraan nasional (kerjunas) Krisna Watterspot Aquabike Indonesia Championship Menpora Cup putaran ke tiga, di perairan Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Kejuaraan nasional ini pun, baru pertama kali digelar di Provinsi Bali. Puluhan pembalap itu, akan menjajal lintasan yang dibuat di atas pantai Bali Utara yang memiliki ombak yang tentang selama tiga hari, mulai Jumat, 6 September hingga Minggu, 8 September 2024.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali, I Gusti Ngurah Anom mengatakan, total ada sebanyak 27 pembalap yang berlaga dalam kejuaraan yang pertama kali di gelar di Pulau Bali ini. Jumlah tersebut, hampir berkurang dari setengahnya sebelumnya menyatakan diri untuk ikut dalam kejuaraan tersebut.
Hal itu, karena lokasi yang digunakan sebagai tempat kejuaraan disebut peserta jauh dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Seperti diketahui, perjalanan dari wilayah Denpasar menuju Buleleng perjalanan akan menelan waktu 2,5 hingga 3 jam perjalanan.
“Yang ikut ini, dari lokal Bali, Jakarta, Makasar, semua daerah di Indonesia. Karena ini event pertama orang masih bertanya-bertanya Lovina itu dimana. Yang tadinya 47 peserta, berkurang jadi 27 peserta,” ujarnya ditemui, Sabtu, 7 September 2024.
Pria yang akrab disapa Ajik Krisna menyebut, dari segi tempat, oleh panitia kawasan perairan Bali Utara disebut sangat cocok untuk menggelar balap di atas air tersebut. Selain itu, dari segi tim keselamatan disebut sudah memadai.
Kedepan ia pun berencana akan menggelar kejuaraan lokal di Buleleng. Mengingat kejuaraan ini, juga menjadi salah satu pendukung peningkatan pariwisata ke Bali Utara. Ia pun berharap, pemerintah bisa membangun infrastruktur yang memadai. Sehingga aksesibilitas ke Buleleng menjadi lebih cepat.
“Jika event ini berhasil dan menarik minat wisatawan. Kita akan kembali buat kejuaraan pada akhir tahun ini. Dengan ini akan membuat pariwisata Bali Utara makin naik. Sekarang dengan adanya shortcut sangat berpengaruh (pariwisata), alangkah baiknya ada jalan Tol,” kata dia.
Ditempat yang sama, Projek Diretur Kejuaraan Nasional Aquabike, Ricky Wirjan mengatakan, kejuaraan ini mempertandingkan tiga jenis pertandingan. Yang pertama di kelas Endurance, dalam kelas ini pembalap akan berlomba untuk mendapatkan waktu terbaik.
Balapan akan digelar selama 30 menit, pembalap yang tercepat akan ditetapkan menjadi pemenang. Kemudian di kelas kedua, kelas Parallel Slalom Heat dan terakhir kelas Hydro Fight Competition, yang merupakan kejuaran adu gaya membawa jetski. Moto (balapan) akan digelar dalam empat sesi.
Wirjan menyebut, sejak pertama digelar tahun 2023 lalu, saati ini penggemar Aquabike di Indonesia sudah semakin bertambah. Saat ini, merupakan kejuaraan nasional Aquabike yang ketiga digelar. Selain meningkatkan kunjungan wisatawan, kejuaraan ini juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga lokal.
“Jadi kejuaraan ini juga perlu akses, selain di air juga di sisi darat juga bagaimana penyiapan tempat untuk penonton dan UMKM. Yang terpenting, masyarakat lokal tidak terganggu tapi rasakan manfaat ekonomi yang dibawa dari kejuaraan nasional ini,” kata dia.
Wirjan menambahkan, dengan kondisi perairan di Bali Utara ini sangat memungkinkan untuk digelar kejuaraan-kejuaraan nasional hingga internasional. Pemerintah pun diharapkan bisa meningkatkan infrastruktur, untuk aksesibilitas ke Buleleng.
“Kalau Bali Utara dengan keindahan pantai Lovina, ini bisa dioptimalkan aksesnya lebih baik itu bisa meningkatkan kunjungan wisata. Alam tidak kalah tapi tantangan pemerintah, menurut kami aksesibilitas yg memerlukan waktu cukup panjang 2,5 – 3 jam dari Bali selatan,” kata dia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada