Koster dan Supriatna Diserbu Ibu-ibu Diajak Berswafoto 

Singaraja, koranbuleleng.com | Calon Gubernur Bali, Wayan Koster dan Calon Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna ternyata diidolakan oleh kaum perempuan. Buktinya, saat hadir dalam persembahyangan di Pura Dangka, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, puluhan ibu-ibu desa setempat beramai-ramai mengajak berswafoto.

Dengan sigap, Gede Supriatna langsung menerima ajakan itu, bahkan mengambil alih smartphone milik seorang perempuan untuk swafoto bersama dengan Wayan Koster. Ajakan swafoto itu memberikan kesan kedua tokoh ini cukup dekat dengan masyarakat di kampung halaman mereka.

- Advertisement -

Kehadiran Wayan Koster dan Gede Supriatna telah ditunggu-tunggu warga desa setempat.  Kedua tokoh ini memang cukup populer di Buleleng timur, asal mereka. Wayan Koster berasal dari Desa Sembiran sementara Gede Supriatna berasal dari Desa Tejakula. Basis massa dari dua tokoh ini sangat solid di wilayah Buleleng timur. 

Wayan Koster dan Gede Supriatna saat menuju Pura Dangka melakukan persembahyangan |FOTO : I PUTU NOVA ANITA PUTRA|

Kehadiran Koster dan Supriatna di Desa Penuktukan untuk melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Dangka, desa setempat, Minggu 22 September 2024.

Ini, tepat satu hari sebelum pengundian nomor urut, pasangan calon kepala daerah Pilkada serentak 2024 yang akan dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 23 September 2024. 

Wayan Koster mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti pengundian nomor urut. Dia akan menerima saja, nomor urut berapapun yang terundi.

- Advertisement -

“Biar terjadi alamiah saja, kan tidak bisa diminta itu,” kata Wayan Koster usai persembahyangan. 

Wayan Koster juga menepis, acara persembahyangan dirinya di pura tersebut untuk memohon wahyu agar dapat nomor urut jitu. 

Dia mengaku hanya diundang oleh masyarakat setempat untuk melaksanakan persembahyangan piodalan memohon segala kebaikan agar Bali tetap aman dan nyaman.  Selain itu, kehadiran Koster dan Supriatna ke pura tersebut untuk melihat secara langsung setelah Pura Dangka selesai renovasi dari bantuan anggaran BKK Pemkab Badung.

Sementara, kampanye segera digelar. Koster mengatakan setelah pengundian nomor urut, partainya sudah siap untuk melakukan kampanye sesuai jadwal yang akan diberikan oleh KPU. Namun sejauh ini, PDI Perjuangan belum menjadwalkan kehadiran pejabat parpol dari Jakarta. 

“Belum ada tuh, soalnya kita kampanye masuk ke pedesaan-pedesaan nanti,” kata dia. 

Selama kampanye, Koster juga akan berbagi waktu dan lokasi kampanye dengan cawagubnya, Nyoman Giri Prasta. 

“Pak Giri akan lebih banyak di selatan seperti Badung Tabanan, saya di wilayah utara,” urai dia. 

Sementara, Gede Supriatna menegaskan timnya lebih banyak melakukan kampanye di pedesaan agar bisa bertemu langsung dengan masyarakat terbawah, menyelami persoalan yang dihadapi secara langsung oleh masyarakat. 

Kampanye akbar dengan memusatkan kerumunan warga di satu tempat sudah kurang efektif dan berpotensi menganggu ketertiban umum, kemacetan dan lainnya.

“Sasar desa agar bisa bertemu dengan masyarakat, mengetahui persoalan secara langsung,” ungkap Supriatna. 

Lanjutkan Pembangunan yang Tertunda

Saat persembahyangan di Desa Penuktukan, Wayan Koster berjanji akan terus menjaga kekayaan adat dan budaya Bali. Kebudayaan itu menjadi kekuatan bagi Bali. Melalui Visi Misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Bali akan dijaga kesuciannya.

“Tari Baris Gede yang ditarikan tadi itu adalah kekayaan budaya Bali, harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu kekuatan Bali.” Ujar Koster.

Wayan Koster dan Gede Supriatna bersama para penari Baris di Pura Dangka, Desa Penuktukan. |FOTO : I Putu Nova Anita Putra|

Dia juga sempat menyinggung ragam pembangunan yang dibuat semasa menjadi Gubernur Bali bersama wakilnya Cok Ace. 

Jika terpilih kembali,  Koster berjanji akan terus melanjutkan pembangunan yang telah dibangun. 

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga membanggakan tower Turyapada akan diselesaikan pada tahun 2026. Tahun 2025 masih harus membangun akses jalan menuju tower serta sarana lainnya.  “Tower Turyapada akan menjadi salah satu bangunan ikonik di dunia,” kata Koster. 

Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung juga akan dilanjutkan sampai tuntas. Selain itu, dia juga akan membangun infrastruktur di Bali untuk menunjang peradaban Bali era baru. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts