Linmas di Kampung Bugis Meninggal Usai Coblosan, Diduga Kelelahan

Singaraja, koranbuleleng.com| Seorang Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) bernama Muhammad Arifin, 65 tahun, yang bertugas di Pilkada 2024 meninggal pada Kamis, 28 November 2024.

Linmas asal Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng, Buleleng meninggal diduga karena kelelahan dan penyakit asam lambung kumat usai bertugas di TPS 04 di desa setempat. 

- Advertisement -

Ketua Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Kecamatan Buleleng, I Putu Kusuma Wardana mengatakan, meski sudah berumur Arifin dikenal sebagai orang yang ulet dan aktif. Bahkan saat pencoblosan, ia tak hanya menjalankan tugas sebagai keamanan TPS. Namun, Arifin juga disebut membantu petugas Kelompok Pantia Pemungutan Suara (KKPS). Baik saat membuat tempat TPS, hingga menurunkan kotak suara. 

“Beliau (Arifin) memiliki semangat yang tinggi dan jiwa nasionalis yang tidak diragukan lagi. Orangnya ulet,” katanya Kamis siang.

Kusuma menyebut, dari keterangan keluarga, almarhum Arifin diketahui memiliki Riwayat asam lambung. Penyakit bawaannya itupun diduga sebagai penyebab lansia berusia 65 tahun itu meninggal. “Menurut keluarga meninggal saat subuh. Kemarin saat bertugas di TPS sangat sehat. Bahkan tidak sampai lembur,” ucapnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Buleleng, Putu Arya Suarnata mengatakan, almarhum Arifin diduga mengalami kelelaha. Pasalnya dari keterangan keluarga, almarhum Arifin diaebut sempat meminta uang ke anaknya untuk membeli obat maag. 

- Advertisement -

Pihaknya pun bersama Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan pun sempat melayat dan memberikan santunan ke korban. “Ya karena kelelahan, dua hari lalu sempat meminta uang untuk membeli obat ke anaknya,” ujarnya.

Selain itu, Pilkada Bali 2024 kali ini, ada beberapa petugas Adhoc yang mengalami pingsan hingga patah tulang. Selain itu, ada juga satu petugas KPPS yang mengalami keguguran saat bertugas.

Dimana KPPS yang mengalami patah tulang itu, disebur bernama I Gede Agus Febriana Yoga, asal Desa Gobleg, Kecamatan Banjar. Ia mengalami kecelakaan dan patah pada bagian bahu saat pembuatan TPS

Selain itu, ada petugas KPPS yang bernama Komang Wana Sari mengalami pingsan saat pencoblosan. Hal itu disebut diakibatkan penyakit asam lambung yang dideritanya kambuh. Sedangkan satu KPPS, bernama Luh Merry Sudaryani, mengalami pendarahan dan keguguran diusia kehamilan 3 bulan. 

“Mereka tim Ad Hoc ini sudah tercover BPJS kesehatan. Hanya saja, Linmas ini yang belum tercover,” kata Arya. (*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts