Singaraja, koranbuleleng.com| Jajaran Polsek Kubutambahan telah melakukan rekonstruksi, guna menyempurnakan berkas perkara terhadap kasus pembunuhan yang menewaskan Made Dika warga Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Sabtu, 11 Maret 2017.
Dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan itu, tersangka Gede Susila Budi menjalani 39 adegan, termasuk saat menusukkan golok ke dada korbannya.
Pantauan di lokasi, ratusan warga tampak berkerumun menyaksikan jalannya rekonstruksi itu, terutama di sekitar lokasi kejadian. Akibat banyaknya warga yang datang, aparat polisi terpaksa harus bekerja ektra mengamankan tempat kejadian perkara, terutama kendaraan di sekitar lokasi agar tidak menyebabkan kemacetan.
Untuk mengamankan jalannya rekonstruksi itu, jajaran Polsek Kubutambahan, selain menerjunkan personil Bhabinkamtibmas dan Reskrim, juga dibantu petugas pecalang desa Pakraman Mengening. Para personil itu mengamankan rekonstruksi di semua lokasi, mulai dari rumah tersangka hingga TKP pembunuhan.
Rekontruksi kasus pembunuhan digelar dengan melibatkan lima orang saksi. Para saksi yang dilibatkan antara lain, Wayan Gunami (istri korban), Yatno, Kadek Suryadi, Sucara, Luh Ariyani (istri tersangka). Sedangkan, untuk adegan gelar rekrontruksi seluruhnya bertempat di Dusun Sangker.
Tersangka tampak lancar memperagakan setiap adegan dalam rekonstruksi itu. Adegan rekontruksi nampak dilakukan secara berurutan diperagakan. Dimulai dari adegan 1 sampai 7 tersangka berpapasan dengan korban hingga serempetan, meletakkan golok pada kedua selangkangan paha berlanjut pada adegan pengejaran, hingga pelemparan yang dilakukan oleh tersangka.
Situasi menegangkan dimulai pada adegan ke 11 dan 12, dalam rekontruksi adegan tersebut, diperagakan dimulainya aksi penyerangan. Saat mobil pick-up yang dikemudikan korban sedang berjalan mundur. Tersangka menghunuskan sebilah golok sambil berlari mengejar mobil yang dikemudikan korban.
Pada bagian ke 13, korban berusaha turun dari dalam mobil, namun tersangka berhasil menghalanginya dengan cara menghantam pintu mobil yang dikemudikan korban.
Nah, puncak ketegangan pun terjadi pada adegan ke 14 dan 15, korban yang masih di dalam mobil sempat melakukan perlawanan dengan cara menghunuskan sebilah pisau ke arah tersangka. Namun, tersangka rupanya berhasil menghindar. Perkelahian antara korban pun kemudian berakhir, ketika tersangka berhasil menancapkan golok ke arah tubuh korban hingga korban tak berdaya. Tersangka pun mencabut golok yang menancap di dada korban, kemudian langsung meninggalkan korban. Kejadian ini pun disaksikan langsung oleh saksi Wayan Gunami, namun saksi tak mampu melakukan apapun ketika penyerangan itu berlangsung.
Rekonstruksi pada adegan ke 16 hingga 23, saksi Wayan Gunami (istri korban) turun dari dalam mobil. Rupanya ada saksi lainnya bernama Yatno yang juga sempat melihat kejadian pembunuhan itu dari kejauhan. Posisi saksi Yatno berjarak sekitar 10 meter dari lokasi kejadian. Saksi Wayan Gunami bersama Yatno kemudian meminta bantuan ke rumah warga terdekat.
Selanjutnya, pada bagian ke 24 hingga 29, tersangka menuju ke rumah Sucara untuk membeli serbuk kopi. Pada bagian ke 30 hingga 39, tersangka kembali ke rumah, mencuci golok dan mengganti baju yang berisi percikan darah. Golok itu pun kemudian disembunyikan di kandang babi yang berjarak sekitar lima meter terletak di sebelah utara rumah tersangka.
Kapolsek Kubutambahan AKP I Komang Sura Maryantika mengatakan, untuk total kegiatan rekonstruksi ada 39 adegan. Hal ini dilakukan dengan tujuan penyempurnaan berkas perkara yang telah diajukan.
Terkait pelimpahan perkara, menyatakan pihaknya tinggal mengambil hasil visum dan autopsi di RSUD Buleleng dan RSUP Sanglah serta hasil laboratorium forensik.
“Sementara tidak ada fakta baru, rekontruksi yang kita lakukan untuk memperjelas jarak antara TKP pertama dan kedua, serta menyempurnakan keterangan saksi-saksi,” ungkap Sura. |NH|
