Patah Tulang, Wanita Uzur Korban Bandang Dioperasi Hari Ini

Singaraja | Wayan Sari (70), warga Dusun Tri Amerta, Desa Penyabangan salah satu warga yang mengalami patah tulang akibat hantaman Banjir Bandang. Dan kini, perempuan uzur ini harus dirawat di RSUD Buleleng. Dia mengalami patah tulang pada bahu karena sempat tertimbun saat bangunan dapur miliknya roboh dihantam banjir dasyat.

Menurut Kepala Puskesmas I Gerokgak, Ketut Parining, awalnya korban sempat dibawa ke Puskesmas I Gerokgak karena mengalamu luka-luka, namun karena patah tulangnya cukup serius akhirnya di rujuk ke RSUD Buleleng.

- Advertisement -

Dari hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka patah tulang Selangka yang terletak antara bahu dan leher. Akibatnya, leher korban tidak bisa bergerak normal. Selain itu, dia juga mengalami luka lecet pada kening dan tangan kanan.

Korban juga mengaku trauma dengan kejadian yang dialaminya karena banjir bandang yang sangat besar menghantamk rumah dan seluruh pemukiman. Korban dijadwalkan akan menjalani operasi Selasa (26/1) pagi ini.

Wayan Sari menceritakan, sebelum kejadian dirinya hendak memasak di dapur. Saat itu sedang turun hujan deras disertai angin kencang. Karena derasnya hujan, dia keluar dari dapur. Belum melewati pintu dapur, air bah tiba-tiba datang menerjang dengan cepat.

Saat itu, korban berusaha berlari menyelamatkan diri. Naas, dapurnya roboh dan korban tertimbun oleh reruntuhan bangunan. Beberapa saat setelah kejadian itu, ditolong oleh salah seorang warga.

- Advertisement -

“Begitu saya dari dapur, air menghayutkan batang kayu besar dan batu. Maunya menyelamatkan diri, namun dapur roboh dan saya tertmbun di dalam. Saya berteriak minta tolong tapi tidak ada menolong. Saya sudah pasrah dan akhirnya bisa keluar dari reruntuhan bangunan yang penuh lumpur,” katanya.

Menantu korban Komang Sarjana menjelaskan, sehari-hari ibu mertuanya hidup seorang diri. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ibu mertuanya memelihara ternak babi dan sapi. Ibu mertuanya pun saban hari menyabit rumput untuk pakan ternak dan membuat pakan ternak babi. Kini, ibu mertuanya yang hidup sebatang kara kehilangan semua ternak peliharaanya.

Bahkan tak hanya itu, Sarjana tidak bisa berbuat banyak untuk membantu ibu mertuanya membangun rumah setelah rata dengan tanah disapu banjir dasyat. “Ibu tinggal sendirian dan saya dikasitahu ibu tertimbun bangunan saat banjir setelah ibu dirawat di rumah sakit. Pasrah saja, karena semua ternak hilang saat benjir menerjang. Harapannya ada bantuan untuk membangun rumah,” tegasnya.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana, M.Kes., didampingi Kepala Ruang Lely Ni Luh Sarining mengatakan, sesuai hasil pemeriksan dokter korban harus menjalani operasi yang dijadwalkan hari ini. Dalam masa perawatan korban ditangani oleh dua dokter masing-masing dr. Cok Adi Parta, S.PB,. dan dr. Eka Nova, Sp.O.T.,.

Nantinya, tulang Selangka yang mengalami patah akibat benturan reruntuhan bangunan itu akan dipasangi alat. “Saat ini kondisi kesadaran stabil. Kami maish melakukan persiapan operasi. Nanti akaan dipasang alat khusus menangani tulang yang patah tersebut,” jelas Wiartana.

Korban mulai menjalani perawatan di Ruang Lely II sejak Minggu (25/1) lalu. Selama menjalani perawatan, korban ditemani oleh menantunya Komang Sarjana bersama anak tirinya Kadek Sukanadi.|NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts