Perangkat Masih Kurang, UNBK Digelar Bergelombang

Singaraja | Tahun ini, adalah untuk kedua kalinya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terlaksana di Indonesia. Untuk Kabupaten Buleleng, ada 4 sekolah yang menggelar UNBK yakni SMAN 1 Singaraja, SMAN Bali Mandara, SMKN 1 Tejakula dan SMK TI Global.

Khusus SMK TI Global, Sekolah ini menggelar UNBK untuk kedua kalinya dari setahun lalu. Namun karena jumlah siswanya sedikit, UNBK tidak digelar secara bergelombang.

- Advertisement -

Berbeda dengan SMAN 1 Singaraja maupun SMAN Bali Mandara dan SMKN 1 Tejakula. Ketiga sekolah ini menggelar UNBK dengan bergelombang karena kekurangan perangkat komputer.

SMAN 1 Singaraja bahkan meminjam sejumlah komputer dari SMAN 4 Singaraja untuk memenuhi kekurangan perangkat computer sebagai basis ujian nasional.

“Pada dasarnya berjalan lancar, kelemahan kita hanya kekurangan perangkat. Ada 17 komputer yang dipinjam dari SMAN 4 Singaraja. Namun tentu masih tetap kurang akrena jumlah peserta disini sebanyak 300 siswa peserta. Itu bisa kita siasasti dengan cara ujian secara bergelombang,” ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Singaraja, Putu Eka Wilantara dis sela-sela berlangsungnya Ujian Nasional, Senin (4/4). SMAN 1 Singaraja menggelar UNBk Sebanyak 3 gelombang.

Dari sisi kesiapan mental siswa-siswi, kata Eka, pihak sekolah juga telah menyiapkan persiapan yang cukup matang. Simulasi bahkan sudah dilakukan dari satu tahun lalu. Di semester awal dilatih dalam try out online, sampai terakhir dengan menggelar kegiatan gladi bersih UNBK.

- Advertisement -

Ada 301 siswa di SMAN 1 Singaraja yang mengikuti UN, dan UNBK dilakukan selama tiga gelombang. Satu gelombang terdiri dari tiga ruangan. Satu orang siswa tidak bisa mengikuti UN di SMAN 1 Singaraja karena masih mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat.

Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga sempat mekaukan pemantauan ujian nasional ke sejumlah sekolah di Buleleng. Bupati berharap, sesuai peraturan yang baru bahwa nantinya SMA/SMK akan dikelola oleh pihak pemerintah propinsi maka selaras dengan itu diharapkan perangkat komputer bisa difasilitasi secara lengkap sehingga kedepan tidak ada hambatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa mengungkapkan tanggungjawab pengadaan perangkat komputer sebagai basis ujian nasional menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah.

“Ini penting, karena nantinya semua perangkat ini harus diadakan setiap tahunnya sesuai dengan jumlah peserta di masing-masing sekolah. Seperti sekarang tidak semua bisa melakukan UNBK padahal dari sisi SDM sudah mampu, namun justru kekurangan perangkat sehingga tidak semua sekolah melakukan UNBK,” ujar Suyasa.

Salah satu sekolah yang tidak melakukan UNBK di Buleleng yakni SMKN 3 Singaraja. Padahal dari sis SDM, sekolah ini cukup baik. Namun karena jumlah siswa sangat banyak serta tidak ada perangkat komputer yang sesuai dengan jumlah peserta ujian maka sekolah ini tidak bisa melaksanakan UNBK.

Mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama ini adalah Bahasa Indonesia.|NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts