Buleleng Surplus Beras

Singaraja, koranbuleleng.com| Program peningkatan produksi beras oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng berdampak baik pada produksi beras pada tahun 2016. Produksi beras di tahun 2016 mencapai surplus.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian kabupaten Buleleng menyebutkan, hasil produksi beras pada tahun 2016 mencapai 14.873 Ton. Jumlah ini mengalami peningkatan dai hasil produksi beras tahun 2015 yang hanya mencapai surplus 6.447 ton. Luas lahan pertanian untuk lahan sawah di Kabupaten Buleleng seluas 10.766 hektar, menghasilkan produksi gabah sebanyak 141.779 ton.

- Advertisement -

Dari gabah kering giling menjadi beras terjadi penyusutan yang diakibatkan karena penyusutan angkutan, penyusutan penyimpanan dan penyusutan heandling. Sehingga produksi beras bersih di Kabupaten Buleleng di tahun 2016 mencapai 88.896 ton.

Dari Jumlah tersebut dinyatakan melebihi kebutuhan beras masyarakat Buleleng di tahun 2016 yang mencapai 74.023 ton atau 114 kilogram perkapita. Sehingga Kabupaten Buleleng mengalami surplus beras sebanyak 14.873 ton.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Nyoman Swatantra menjelaskan, peningkatan hasil produksi beras yang mencapai surplus itu berhasil dicapai lantaran kesuksesan sejumlah program yang dicanangkan Dinas Pertanian.

Menurut Swatantra, dengan program termasuk pola pendampingan yang diberikan, para petani dapat memaksimalkan musim tanam padi hingga tiga kali dalam setahun. Sementara itu pihaknya pun mengklaim, upaya untuk peningkatan produksi beras di Buleleng terus akan dilakukan dengan program yang sudah ada maupun program baru yang lebih inovatif.

- Advertisement -

“Peningkatan produksi beras di Buleleng sistem penanaman pola baru yang dilakukan, mulai dari sistem tanam jajar legowo, cuaca yang mendukung, termasuk upaya perbaikan saluran irigasi dan bantuan pompa air di lahan pertanian yang tidak memiliki sumber air yang tetap,” Jelasnya.

Sementara itu pada tahun 2017, Kepala Dinas Pertanian Buleleng Nyoman Swatantra optimis surplus produksi beras masih akan bisa dipertahankan, dengan beberapa kegiatan atau program yang telah dilakukan untuk menunjang peningkatan produksi dan produktivitas lahan.

Diharapkan para petani bisa meningkatkan indek penanaman. Kami juga berharap, cuaca atau iklim mendukung, sehingga produksi, untuk mempertahankan surplus beras minimal sama seperti tahun 2016. Tapi kembali ke iklim karena iklim yang paling menentukan. Karena pada saat proses penentuan kalender tanam sangat dipengaruhi oleh cuaca atau iklim,” Imbuhnya. |RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts