Sudaji Buka Wisata Rafting Pertama di Bali Utara

Singaraja, koranbuleleng.com | Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Gandameru Desa Sudaji akan membuka wisata rafting atau arung jeram pertama di Bali utara, dengan menjelajahi sungai Sudaji sepanjang delapan kilometer. Sungai itu berada di kawasan Desa Sudaji dan Desa Sekumpul. Beberapa hari lalu, Pokdarwis Desa Sudaji bersama warga lainnya menjajal trek dan alur sungainya sebagai uji coba.

Ada dua rute yang rencananya dikembangkan. Yakni rute pertama sepanjang empat kilometer dari wilayah sungai disekitar Desa Sekumpul menuju bendungan Penarukan. Rute kedua dari bendungan Penarukan menuju bendungan Gandameru, juga sepanjang 4 kilometer.

- Advertisement -

Ketua Pokdarwis Gandameru Desa Sudaji, Gede Panca mengungkapkan karakter sungai Sudaji sangat cocok digunakan sebagai wisata rafting di Bali utara. Selain airnya yang masih sangat bersih, tidak tercemar polusi namun suasana alamnya juga sangat indah. Pokdarwis menjamin keamanan wisata alam dan rafting di Sungai Sudaji sesuai dengan standar-standar pariwisata alam.

Pelatihan akan diberikan kepada anggota pokdarwis untuk menjadi pemandu wisata rafting ini. Sejumlah instruktur yang profesional sudah didatangkan, salah satunya dari Ayung River Rafting, Made Dharma Karya.

“Kita akan berlakukan standar-standar yang baku untuk wisata rafting ini. Di sisi lain,  kita juga datangkan pelatih atau instruktur untuk melatih pemandu dan warga yang akan terlibat secara langsung sebagai pemandu dalam wisata rafting itu,” terang Panca.

Sepanjang delapan kilometer itu, ada 13 titik yang mempunyai kedalaman hingga dua meter.  Instruktur rafting, Made Dharma Karya mengungkapkan kawasan Sungai Sudaji memang sangat cocok dikembangkan sebagai kawasan  wisata alam arung jeram.

- Advertisement -

“Potensinya sangat bagus tinggal dikembangkan saja. Sungai ini  masuk dalam kategori grade dua. Arusnya lebih tenang, tetapi jeram dan kelokan sungai sangat beragam dan sangat menguji adrenalin” terangnya.

Jumlah anggota Pokdarwis yang akan terlibat dalam rencana pembukaan obyek wisata rafting ini sebanyak 22 orang dari berbagai latarbelakang. Mereka semua adalah masyarakat Desa Sudaji.

Ketua Desa Wisata Sudaji, Gede Suharsana mengatakan ide untuk membuka trek wisata alam arung jeram ini sebenarnya sudah sejak tahun 2008 silam. Uji cobanya sudah dilakukan sebanyak tiga kali untuk menjajal dan mengetahui trek dan alurnya.

“Sekarang kami sedang dalam proses pengadaan ban, peralatan juga perahu karet,” kata Gede Suharsana, Ketua Desa Wisata Sudaji didampingi Ketua Pokdarwis Gandameru dr. Gede Panca, Rabu, 19 April 2017.

Saat uji coba, sebut Suharsana peserta menjajal trek Sungai Sudaji dari wilayah hulu sungai sepanjang delapan kilometer.

Aturan keselamatan juga sudah diterapkan saat uji coba dan itu akan menjadi pedoman utama sebelum para peserta melakukan aksi arung jeram.

“Instruktur mengajarkan sedikit pemanasan dan pengarahan tata cara mengendalikan ban saat melintasi arus sungai. Ada juga standar keamanan pemakaian alat keselamatan seperti helm dan pelampung. Jika tidak ada peralatan yang emmadai, dilarang untuk mengarungi sungai,” terangnya.

Jika melihat trek yang ada, tidak jauh dari garis awal, nantinya peserta disambut dengan jeram batu nyawan (batu tawon), setinggi lebih dari satu meter.

Suharsana menambahkan, wisata rafting tidak hanya menawarkan tantangan, tetapi juga keindahan alam perbukitan.

Nantinya, akan ada dua pilihan jalur bagi wisatwan. Pilihan pertama, rute pendek berjarak empat kilometer yang bisa ditempuh dalam waktu setengah jam. Di jalur ini, wisatawan nantinya bisa berselfi dengan latar belakang pemandangana lam yang sangat menakjubkan.  Juga ada trek panjang. Di trek sepanjang 8 kilometer akan benar-benar menguji adrenalin wisatawan.

“Jadi tidak hanya memacu adrenalin saja saat melewati jeram, peserta sekaligus bisa menikmati pemandangan di sepanjang aliran sungai yang dipastikan menyegarkan mata,” imbuhnya.

Suharsana juga menjelaskan, meskipun wisata petualangan masih merupakan struktur wahana wisata baru, namun pihaknya berkeinginan untuk serius menggarap wisata petualangan ini.

Alasan lain dari seriusnya rencana pengembangan wisata rafting itu sendiri lantaran Pokdarwis Gandameru juga telah didukung oleh wisata petualangan lainnya seperti wisata trekking dan juga agro wisata ekologi.

“Disini kami bekerjasama dan melibatkan Pokdarwis Desa Sekumpul juga Lemukih untuk ikut berperan aktif didalam pengembangan destinasi wisata rafting,” tutupnya.

Sementara itu, Made Sudama, Kepala Dusun Ceblong mengungkapkan pengembangan wisata rafting sendiri akan membawa dampak positif untuk perbaikan ekonomi masyarakat desa setempat.

“Kami sangat setuju dengan pengembangan wahana rafting, potensi pariwisata tumbuh otomatis bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Utamanya, dipastikan banyak menyerap tenaga kerja lokal,” kata Sudama.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna saat dikonfirmasi secara terpisah menyambut baik akan rencana pengembangan destinasi wisata rafting yang dilakukan Pokdarwis Gandameru.

Terkait aspek legalitas Pokdarwis itu sendiri, Sutrisna mengungkap sesuai dengan regulasi Pokdarwis harus dikukuhkan terlebih dahulu oleh pemerintah desa setempat sebelum didaftarkan dan dinyatakan sebagai lembaga resmi setelah mengantongi surat keterangan terdaftar (SKT) yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Buleleng.

“Syarat utama dalam Undang-undang 23 tahun 2014 tentang pemerintahan pada pasal 298 disebutkan bahwa setiap kegiatan yang akan diberikan bantuan mutlak berbadan hukum. Termasuk juga Pokwardis ini,” singkat Sutrisna.|NH|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts