Defile Kontingen Buleleng Diiringi Mandolin

Singaraja, koranbuleleng.com| Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali secara resmi dibuka Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di panggung terbuka Garuda Wisnu Serasi (GWS) Senin, 9 September 2019.

Pembukaan ajang olahraga dua tahunan tersebut dibuka dengan penyulutan Api Porprov pada Patung Siteng yang menjadi mascot pelaksanaan Porprov Bali di Kabupaten Tabanan. Yang cukup menarik dalam pembukaan acara tersebut adalah saat proses defile dari masing-masing kontingen.

- Advertisement -

Defile masing-masing Kabupaten/Kota peserta Porprov yang mengambil tema ”Sport, Tourism and Culture” ini diisi pentas kesenian dari Tabanan yang mengiringi masing-masing kontingen. Khusus untuk Kontingen Kabupaten Buleleng, yang mengiringi adalah kesenian Mandolin.

Ternyata, kesenian Mandolin dari Desa Pupuan, Tabanan ini masih ada keterkaitan dengan Buleleng. Kesenian mandolin ini kata Made Gede Wiartawan yang juga seorang pemain mandolin menyebut jika alat music ini sudah ada sejak tahun 1930 an. Salah seorang seniman dari Tabanan yang dikenal dengan nama Kak Sekar adalah pencipta alat music ini yang mengadopsi alat music kecapi warga Cina.

“Kak Sekar itu katanya senang mencari Jangkrik, dan berburu sampai di Desa Temukus Kecamatan Banjar. Nah disanalah Dia melihat orang cina memainkan kecapi. Dari alat kecapi itu kemudian diadopsi dan dimodifikasi menjadi mandolin seperti sekarang ini,” jelasnya singkat.

Sementara, dalam pelaksanaan Pembukaan Porprov Bali di Kabupaten Tabanan, menjadi hiburan tersendiri bagi masyaraat setempat. Bahkan untuk memberikan semangat para kontingen, sepajang jalan Pahlawan hingga menuju Garuda Wisnu Serasi (GWS) siswa-siswi SMP dan SMA terlihat menyambut peserta defile dengan melambai-lambaikan bendera Merah Putih.

- Advertisement -

Disisi lain, pelaksanaan Porprov Bali 2019 di Kabupaten Tabanan memang menjadi pertaruhan Kabupaten Buleleng untuk bisa kembali merebut posisi sebagai juara umum III, setelah dalam Porprov Bali 2017 hanya bercokol di posisi keempat di bawah Kabupaten Gianyar sebagai tuan rumah kala itu. Bahkan untuk bisa mencapai target itu, Ketua Koni Buleleng Nyoman Artha Widnyana secara kontinyu melakukan evaluasi. Mengingat sudah ada beberapa cabang olahraga yang digelar mendahului.

Hasilnya pun cukup memuaskan. Terlebih lagi sampai dengan Senin, 9 September 2019 pukul 17.00 wita, Kabupaten Buleleng untuk sementara menduduki peringkat III, dengan raihan medali sementara 17 Medali Emas, 11 Medali Perak, dan 30 Medali Perunggu.

Menurut Artha Widnyana, dari perolehan medali sementara itu, ada beberapa cabang olahraga yang memenuhi harapan karena sesuai dengan target terutama untuk beladiri. Misalkan saja Cabor Yongmodo dan juga Cabor Karate yang sudah berhasil menjadi juara umum.

“Gianyar yang dulu diatas kita sudah sudah berhasil kita lewati. Kalau Tabanan dalam waktu pendek mereka memang bisa bangkit, tapi ada banyak cabor yang belum bertanding. Dan kita optimis pasti bisa,” tegasnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts