Tim Medis Tangani Pasien COVID 19 Tetap Dapat Jaspel

Singaraja, koranbuleleng.com |  Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana akan menyiapkan jasa pelayanan bagi tim medis yang bertugas menangani pasien COVID 19 di Buleleng. Jasa pelayanan atau jaspel tersbeut akan dihitung secara wajar dan disahkan dalam SK Bupati Buleleng.

Agus Suradnyana menjelaskan dalam SK Bupati tersebut telah disusun besaran yang wajar jaspel yang akan diterima. Ini dilakukan mengingat para pasien COVID-19 dibebaskan dari biaya atau gratis. “Jangan sampai nanti ada anggapan bahwa pasien COVID-19 gratis sehingga para tenaga medis tidak mendapatkan jaspel,” jelasnya.

- Advertisement -

Selain jaspel, para tenaga medis ini juga akan diperhatikan asupan gizinya untuk menjaga imun tubuh. “Saya juga perhatikan asupan gizi mereka. Asupan gizi yang baik membuat tubuh lebih fit. Saya akan perhatikan itu semua,” ucap Agus Suradnyana saat memberi keteragan pers di Taman Yowana Asri, Singaraja, Kamis 19 Maret 2020.

Bupati Agus Suradnyana yang juga pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng menyebutkan pasien dalam pengawasan (PDP) masih berjumlah empat orang.

Sampai saat ini, hasil pemeriksaan laboratorium dari keempat PDP itu belum juga keluar. Namun, kondisi mereka semakin membaik dan sudah tidak mengalami panas lagi pada tubuhnya. “Untuk PDP masih menunggu hasil lab. Tapi, setelah hasil lab tunggu dua sampai tiga hari lagi kemudian diperiksa lagi. Kalau sampai pemeriksaan kedua hasilnya negatif baru boleh pulang,” sebutnya.

Sebelumnya, Bupati asal Desa Banyuatis ini juga sudah memberikan himbauan kepada masyarakat Buleleng yang baru datang dari luar negeri termasuk para tenaga kerja yang baru pulang untuk memeriksakan diri. Banyak dari masyarakat Buleleng yang baru datang dari luar negeri dengan kesadaran tinggi mengikuti himbauan tersebut.

- Advertisement -

Masyarakat yang memeriksakan diri masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) yang kini jumlahnya mencapai 78 orang. Jumlah tersebut terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 69 orang, delapan orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dan satu orang memang baru dating dari bepergian ke luar negeri. “Data tersebut per tanggal 19 Maret 2020 pada pukul 15.00 WITA. Semua ODP dalam kondisi sehat,” tutup Agus Suradnyana. 

Semua Lini Harus Bergerak

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, yang juga menjabat sebagai Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd mendorong semua perangkat di Kecamatan untuk ikut bergerak mensosialisasikan penanganan COVID-19.  

Gede Suyasa meminta kepada para camat untuk mengajak Perbekel/Lurah untuk melakukan hal yang sama di tingkat Desa dan Kelurahan.

Hal itu terungkap pada pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Ketua Gugus Tugas Percepatan Penagnan COVID-19 dengan para Camat yang juga anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Kamis 19 Maret 2020 di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng.

Dalam kesempatan itu pula, Gede Suyasa mengajak seluruh perangkat yang ada di Kecamatan se-Kabupaten Buleleng untuk bergerak cepat dalam membantu menangani wabah COVID-19 di Kabupaten Buleleng. Salah satu hal kecil yang dapat dilakukan yakni peduli terhadap warga sekitar.

Jika melihat ataupun mendengar warga atau keluarga yang sedang sakit, dengan ciri-ciri yang menjurus kepada penyakit yang disebabkan oleh Covid 19 agar segera melapor ke pihak yang berwenang. ”Kita ajak semua perangkat di kecamatan untuk mensosialisasikan arahan dari pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah,”Jelasnya.

Pihaknya juga mengatakan, kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan kondisi lingkungan di sekitar. Virus ini dinilai sangat mudah menyebar dan masuk ke dalam tubuh manusia jika dalam kondisi tubuh yang lemah. Asupan vitamin serta makanan dan minuman bergizi sangat penting untuk dikonsumsi agar daya tahan tubuh tetap terjaga. “Pemahaman seperti itu yang harus dilakukan, jika ada persoalan di desa atau wilayah kecamatan masing-masing agar segera dilaporkan” Ucapnya.

Terkait dengan warga masyarakat yang baru datang dari luar negeri, Suyasa mengatakan, masih dalam koordinasi dengan pihak Bandara atau Pelabuhan. Tapi jika warga tersebut sudah memiliki kartu pengawasan sehat tentu warga tersebut dianggap sehat.

Jika tidak ditemukan gejala yang berkaitan dengan dengan virus tersebut diharapkan agar tetap memeriksakan diri ke puskesmas saja. ”Nah jika ada warga yang mengalami gejala yang identik dengan COVID-19 agar dibawa ke Rumah Sakit rujukan, dan ini merupakan SOP yang harus diikuti.”pungkasnya. |R/NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts