30 Ton Beras Dikirim ke Bondalem, Anggaran Karantina Rp 2,3 Miliar

Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng kembali mendistribusikan bantuan beras sebanyak 30 ton ke Desa Bondalem untuk kebutuhan warga desa setempat. Kebutuhan beras selama masa karantina dihitung mencapai 67 ton selama 14 hari. Total beras yang sudah didistribusikan ke daerah karantina mencapai 40 ton. Sementara, lauk pauk akan didistribusikan melalui Bumdes.  

Sekda Buleleng yang juga Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19, Gede Suyasa menyatakan anggaran untuk karantina desa Bondalem mencapai Rp2,3 miliar. Anggaran itu diluar dari realisasi anggaran untuk biaya kesehatan, mulai dari rapid tes ataupun pengambilan sampel swab dan perawatan warga di rumah sakit.

- Advertisement -

Anggaran Rp.2,3 miliar tersebut sudah termasuk untuk pendistribusian kebutuhan pokok bagi warga terdampak di Desa Bondalem. Sementara pengiriman beras susulan sebanyak 30 ton tersebut, untuk kebutuhan selama tujuh hari.

“Sehingga nanti kita akan mengirim sisanya sebanyak 27 ton. Mungkin di hari kelima kita akan kirim lagi untuk menutupi kebutuhan sampai hari ke 14. Bantuan beras hari ini sudah diterima oleh Bumdes untuk dipecah dan dibagikan kepada warga terdampak,” jelasnya.

Suyasa berharap tidak ada lagi desa yang akan dikarantina karena penularan wabah COVID 19. Untuk itu semua pihak diharapkan bisa secara displin menghindari penularan dengan cara menerapkan protap kesehatan penanganan COVID 19. Diantaranya, jaga jarak, pengunaan masker, dan perilaku hidup sehat.

“Mudah-mudahan tidak ada lagi desa yang dikarantina seperti Desa Bondalem supaya pandemic ini ini cepat berlalu. Kita semua punya peran untuk ikut berkontribusi mengehentikan pandemi ini,” harap Gede Suyasa saat memberikan keterangan pers melalui teleconference, Selasa 5 Mei 2020.

- Advertisement -

Sementara itu, Perbekel Desa Bondalem, Gede Ngurah Sadu Adnyana menjelaskan kiriman 10 ton beras dari Pemkab Buleleng sebelumnya sudah didistribusikan ke seluruh dusun bagi warga Desa Bondalem. Pihaknya menerima bantuan beras sebanyak 30 ton.

Beras yang dikirim pemerintah ini harus dipilah kembali untuk satu keluarga sesuai dengan jatah perjiwa.

“Kami memang agak kerepotan saat memilah, karena bantuan beras yang datang gelondongan dan harus dipisah-pisah lagi,” kata Sadu.

Ada relawan yang sudah melakukan itu, namun Sadu meyakinkan pemilahan beras itu sudah menyesuaikan dengan anjuran sosial dan psycal distancing.

Sementara itu, Data perkembangan penanganan COVID 19 di Buleleng menunjukkan bahwa terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif di Buleleng secara kumulatif berjumlah 37 orang, dengan rincian pasien yang di rawat di Buleleng hanya 20 orang dan sudah dinyatakan sembuh 13 orang. Pasien yang dirujuk ke RSUP Sanglah sebanyak 4 orang dan pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah 6 orang.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 95 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau 5 orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 90 orang.

Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 658 orang dan sudah selesai masa pantau 429 orang, karantina mandiri 213 orang, karantina di SDN 5 & 8 Bondalem 13 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas 3 orang.

Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 2.937 orang dengan rincian 2.476 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 461 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 313 orang, TKI lainnya terdapat 79 orang, WNA tetap 3 orang, pulang dari luar negeri 6 orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 60 orang. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts