Kisah PDP 105 Yang Sembuh Cepat dari Paparan Corona

Singaraja, koranbuleleng.com| Seorang Pegawai di DPRD Kabupaten Buleleng yang sempat menjadi pasien terkonfirmasi positif COVID 19 kini telah dinyatakan sembuh. Pasien dengan kode identifikasi PDP 105 menjalani penyembuhan tercepat. Dan saat ini, tengah menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari kedepan di rumahnya.

Ia dirawat sejak 17 Juni 2020 lalu. Setelah menjalani perawatan dan mendapatkan treatment dari Tim Medis, Pasien tersebut kemudian dinyatakan sembuh hanya dalam waktu tiga hari saja. Tepatnya 20 Juni 2020, Ia sudah diperbolehkan pulang. Selama perawatan, Ia menjalani pemeriksaan swab sebanyak tiga kali, dimana untuk hasil swab kedua dan ketiga dinyatakan negatif.

- Advertisement -

Ia bercerita kepada wartawan koranbuleleng.com bahwa dirinya tidak ingat asal muasal dan lokasi tertular Corona. Namun, yang bersangkutan menjalani pemeriksaan swab, berdasarkan hasil penelusuran dari Gugus Tugas Kabupaten Buleleng.

Dia dicatat pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif, yakni seorang tim Ahli Gubernur Bali yang juga sekaligus Tim Pakar DPRD Buleleng. Pasien ini sebelumnya pernah berkunjung ke Kantor DPRD Kabupaten Buleleng.

“Untuk kontak erat dengan beliau sebenarnya saya tidak pernah, tapi saya sempat bertegur sapa karena beliau menanyakan Pak Ketua DPRD. Dan itu juga jaraknya cukup jauh, tidak berdekatan,” ceritanya.

Semenjak hari itu, semuanya berjalan dengan biasa. Ia bekerja seperti biasanya, tanpa ada keluhan ataupun tanpa ada gejala apapun. Hingga kemudian, ada sebuah informasi jika tim ahli tersebut dinyatakan sebagai pasien terkonfirmasi. Dan Ia bersama dengan sembilan orang lainnya harus menjalani pemeriksaan swab sesuai dengan hasil penelusuran.

- Advertisement -

“Kaget sudah pasti, tapi saya berusaha tenang dan tetap berpikir sehat. Karena memang saya tidak ada gejala apapun, dan sakit juga tidak,” ujarnya.

Yang membuatnya cukup terkejut adalah ketika hasil Pemeriksaan Swabnya keluar. Dari 10 orang yang menjalani Pemeriksaan Swab, hanya dirinya yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID 19, sehingga harus menjalani perawatan di ruang isolasi RSP Giri Emas.

Dalam pikirannya saat itu bukanlah tentang dirinya yang telah terpapar virus, namun Ia lebih memikirkan tentang keluarga, terutama kedua orang tuanya. Ada sebuah rasa ketakutan jika nanti keluarganya justru mendapatkan perlakukan diskriminasi dari masyarakat sekitar. Ia kemudian berusaha melawan pemikiran itu dan tetap fokus untuk proses penyembuhan.

Ia merasa beruntung, karena selama menjalani perawatan, ada dukungan yang datang dari Tim Medis di RSP Giri Emas. Terlebih lagi selama dirawat, Ia juga tidak dalam kondisi bergejala sakit atau memiliki sakit bawaan. Selama dirawat, Tim Medis rutin memberikan obat-obatan, vitamin dan juga mengajak para pasien untuk melaksanakan aktivitas olahraga sambil berjemur di pagi hari.

“Makanan yang diberikan juga makanan dengan nutrisi yang sehat, termasuk rutin makan buah-buahan dan madu. Sebenarnya yang terpenting adalah kita jangan terlalu banyak pikiran, kita harus tetap berpikir positif untuk menjaga imun tubuh kita tetap bagus untuk melawan virus,” tuturnya.

Hingga kemudian, setelah menjalani perawatan selama tiga hari dua malam, Ia dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang, karena dua kali pemeriksaan swab terakhir hasilnya negatif. Pun demikian, setelah pulang, Ia masih disarankan untuk tetap menjalani karantina di rumah selama 14 hari.

“Saya harus disiplin untuk karantina mandiri ini. Sudah berjalan tujuh hari, sampai dengan tujuh hari kedepan baru selesai dan baru bisa beraktivitas lagi seperti biasa,” katanya.

Diakhir ceritanya, Ia ingin agar semua pihak bisa berkontribusi agar pandemi COVID 19 ini bisa segera berakhir, sehingga semuanya bisa berjalan lagi secara normal. Pemerintah diminta untuk terus bekerja keras dalam upaya menekan penyebaran virus ini, dan kemudian untuk masyarakat juga diminta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Harapannya semoga pandemi ini segera berakhir, dari Pemerintah juga terus bekerja keras untuk mencegah penyebaran virus, dan masyarakat juga harus disiplin dan patuh. Karena untuk menuntaskan ini adalah tugas semuanya,” tutupnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts